11.+1 day in hospital

7.2K 495 581
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ~

•••

"𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝙺𝚊𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚓𝚊𝚛-𝚗𝚐𝚎𝚓𝚊𝚛 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚖𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙺𝚊𝚖𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚍𝚒𝚔𝚎𝚌𝚎𝚠𝚊𝚔𝚊𝚗.
𝙺𝚊𝚖𝚞 𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊?
𝙺𝚊𝚛𝚗𝚊 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚖𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚙𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚖𝚋𝚎𝚛 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚠𝚊."

-𝙽𝚘𝚟𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛 2021

•••

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 dan saat ini Karan, Alex, Rangga beserta Nara sudah berada di rumah sakit sejak pukul 11.00 siang.

Tamara sendiri sebenarnya, sudah sadar ketika pukul 13.00 siang tadi. Akan tetapi, saat itu ia terus memberontak dan menangis histeris sehingga dengan terpaksa dokter harus memberikan obat penenang agar Tamara dapat kembali tertidur.

Nara terus menerus mondar-mandir di depan brankar tempat tidur Tamara dan jangan lupakan juga ada Karan yang selalu setia duduk disamping Tamara sambil menggenggami tangan gadisnya itu.

Alex dan Rangga? Mereka duduk di kursi tamu yang terdapat di dalam ruangan tersebut.

Mereka semua sangat setia berada di sana karna takut Tamara akan kembali kehilangan kendalinya seperti tadi yang nantinya bisa saja memperparah cedera yang didapatkan gadis itu pada bagian kepala.

"Kalian mending pergi ke kantin aja! Biar Gue yang nungguin Tamara disini! Lagian dari pagi kalian belum makan kan?" bujuk Nara lantaran dari tadi ketiga lelaki itu enggan dan tetap setia menunggu di ruangan berbau obat tersebut.

"Ga!" jawab Karan seraya menatap tajam pada Nara.

Ia merasa tidak suka jika dirinya disuruh pergi meninggalkan Tamara walau hanya sedetik saja untuk saat ini.

"Plis, nanti kalau Dia udah sadar Gue pasti cepat kabarin ke kalian okey?" bujuk Nara yang entah sudah ke berapa kalinya.

Nara sendiri hanya memakan roti untuk mengganjal perutnya, namun itu sudah cukup karna akan membantunya mencegah maagnya yang sering kambuh.

"Ga!" jawaban Karan yang lagi-lagi selalu sama.

"Lo batu banget sih! Nanti kalau kalian drop emangnya kalian bisa jagain Tamara lagi?" tanya Nara sedikit membentak. Ia merasa sangat jengah menghadapi sikap Karan yang sangat keras kepala.

Karan menatap tajam ke arah Nara dengan sedikit berdecak kesal. Karan sendiri tidak menyalahkan perkataan Nara karna itu memang benar adanya.

"Yaudah, ayo Ran kita ke kantin aja! Lagian biar tenaga Lo terisi lagi! Gue juga kebetulan lapar nih," ajak Alex seraya menarik lengan kekar itu dengan paksa agar bangkit dari duduknya.

"Ck! Lepas!" titah Karan dengan menatap sinis kepada Alex.

"Fine, Gue pergi. Tapi Lo harus benar-benar jagain Tamara, jangan sampai Dia kenapa-napa!" suruh Karan pada Nara.

Nara menganggukkan kepalanya cepat, "Pasti!"

Akhirnya tiga lelaki tersebut pergi dari tempat itu sehingga membuat Nara dapat menghela nafasnya lega.

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now