26

32.4K 3.8K 54
                                    

Lino mengangguk pelan kemudian meminta mereka untuk duduk setidaknya mereka merupakan orang yang setia. Ia mengangkat alisnya meminta untuk menjelaskan tujuan mereka kesini. Ia takutkan nanti orang-orang itu akan diserang penghuni SMA Cendana karena mereka mengira SMA Mawar akan menyerang.

"SMA Melati sekarang makin memperlihatkan ketidaksukaannya kepada sekolah kita, Ehm ... maksudnya sekolah kami."

"SMA Melati itu sekolah apa lagi?" tanya Lino dengan menggaruk tengkuknya.

"Ya, sekolah lah!" sahut Ravy dengan bersedekap dada.

"Diam bodoh!" seru Lino dengan menatap tajam.

Setelah Ravy diam entah kenapa penghuni kantin juga ikut diam. Ia tidak peduli kemudian menatap siswa itu untuk menjelaskan kembali.

"SMA Melati merupakan sekolah yang ditempati para Geng Bloody Night. Mereka kerap kali mengalahkan lawan tanding dengan curang. Lalu akhir-akhir ini mereka sering menyerang sekolah kami. Ditambah beberapa hari lagi akan ada pertandingan sekolah baik akademik maupun non-akademik."

"Hah, memangnya ada ya pertandingan antar sekolah akhir-akhir ini? Kok gue nggak tahu ya," ucap Lino dengan mengerutkan keningnya.

"Digrup sekolah ada geblek! Kok Lo kudet banget!" seru Adya dengan memutar matanya.

"Lo semua nggak ada masukin gue ke grup bangsat! Lo cuman masukin grup kalian aja grup sekolah belum. Sudah beberapa hari atau satu minggu lebih gue sekolah disini tapi nggak ada dimasukin. Lalu semenjak gue tahu Lo itu ternyata anak buah Arsen masih aja nggak dimasukin. Kesal gue!" gerutu Lino dengan muka cemberut.

"Maaf atuh," ucap Adya dengan cengengesan.

Lino tidak menjawab melainkan meminta siswa itu melanjutkan penjelasannya. Ia sudah mengubah ekspresi wajah dingin tak tersentuh membuat murid-murid takut.

"Jadi kami disini minta bantuan Lo untuk gabung tanding basket mewakili SMA Mawar."

Lino yang mendengar itu seketika tersedak air liurnya sendiri. Ia mengedarkan pandangan matanya memastikan apakah tidak ada yang marah. Apa mereka takut dengan para preman SMA Mawar sehingga tidak ada yang memprotes atau mereka tidak memperdulikan keberadaannya.

"Baiklah, gue akan bantu kalian karena Lo semua adalah teman sekaligus kaki tangan Red Devil. Lalu kita lihat siapa yang kalah dan menang," ucap Lino dengan menyeringai.

"Heh, Lo itu Murid SMA Cendana kok malah tanding demi SMA Mawar," cibir Ravy dengan memutar matanya.

"Jadi Lo maunya gimana?" tanya Lino dengan mengangkat alisnya.

"Ya ... Lo tanding demi sekolahan kita lah!" seru Ravy dengan bersedekap dada.

Lino menyeringai kecil sebenarnya dia mengetahui alasan Ravy mencegahnya untuk tidak bertanding demi SMA Mawar. Elio memang tidak lihai dalam bidang akademik tapi jika urusan non-akademik dan berbisnis jangan salah dia cukup lihai karena sedari kecil sudah disodori materi bisnis oleh ayahnya.

"Cie ... Lo takut kalah ya dapat SMA Mawar. Tenang aja gimana gue main sekaligus mewakili dua sekolah tapi jika dua sekolah tanding gue akan mundur dari pertandingan. Gimana apa setuju?" saran Lino dengan mengangkat alisnya.

Semua murid seketika heboh bagaimana tidak Elio itu dikenal sebagai singa penakluk. Ia selalu menaklukkan ring basket hingga lawannya sangat jarang dapat skor. Lalu sekarang lelaki itu juga mewakili SMA Cendana untuk bertanding maka ini akan menjadi puncak sekolah mereka.

Ia dengan Elio sebenarnya memiliki banyak kesamaan baik keadaan juga hobi. Namun, yang membedakan hanya satu bagaimana mereka bersikap dalam menghadapi musuh. Jika ia menghadapinya dengan tenang maka Elio penuh luapan emosi yang membara. Tapi mereka juga akan bar-bar jika seseorang melukai orang yang dianggapnya penting.

"Ehm ... No, gue ada saran tapi bagaimana kalian menghadapinya aja."

"Of course, ayo bilang aja," sahut Lino dengan tersenyum simpul.

"Gimana pertandingan kali ini sekolah kita digabung aja. Gue udah bosan dengan cara licik mereka bahkan dia sempat membuat teman gue cedera."

Lino yang mendengar itu mengepalkan tangannya. Ia tidak percaya jika Geng Bloody Night sangat licik bahkan rela menyakiti lawan tanding mereka. Ia menyeringai jika begini jangan salahkan dia kalau akan bermain kasar.

"Wait! Tapi emangnya boleh gabung-gabung gitu? Apa pihak sekolah SMA Mawar nggak marah atau protes?" cecar Lino dengan menggaruk tengkuknya.

Lino hanya bisa berdecak kagum dengan pemikiran murid yang satu ini. Biasanya antar sekolah begini mana mau bahkan support pemain pun juga sering beradu bicara. Apakah ini yang dinamakan dunia novel penuh tentram walaupun terkadang ada beberapa hal membuatnya kesal.

"Hehe, kalau itu urusan Bos. Kami mah cuman remahan rengginang nggak bisa ngapa-ngapain. Tapi Bos itu kan anak pengusaha number one!"

Lino tersenyum masam baru saja dibilangin kalau murid itu bijak dan dunia ini tentram. Namun, tahunnya tetap saja harus menggunakan kekuasaan orang tuanya.

"Hmm."

"Jangan marah No! Demi membasmi kuman bandel kita harus mengorbankan semuanya!" seru Adya untuk menyemangati Lino.

"Iya-iya," sahut Lino dengan muka masam.

Seketika semuanya menjadi hening tidak biasanya seperti ini. Lino melirik kesamping ternyata anggota gengnya masih berdiri disampingnya.

"Kalian ngapain masih disini?" tanya Lino dengan mengerutkan keningnya.

"Mereka nunggu perintah Lo untuk meminta mereka pergi." Orang yang menjawab bukan murid-murid SMA Mawar melainkan Adya.

"Ah, gitu! Lain kali kalau mau pergi bilang aja nggak perlu nunggu perintah gue," ucap Lino dengan mengipas-ngipas tangannya.

***

Didalam kamar Lino sedang berkutat dengan pikirannya. Ia juga membuka buku yang bisa dibilang sebagai keajaiban dunia karena sangat jarang baginya membuka buku. Namun, jika kalian mengira dia membuka buku pelajaran maka kalian salah besar. Dia hanya membuka sebuah buku yang kosong tidak ada tulisan sama sekali.

"Mari kita mencoba pecahkan teka-teki novel ini," ucap Lino dengan menulis sesuatu dibukunya.

Alur novel Stupid Love yang berubah

1. Saat kedatangannya dia dipindahkan ke SMA Cendana yang merupakan tempat rival Elio bersarang.

2. Arsen dkk tidak lagi memusuhinya bahkan mereka sudah berteman. Lalu ia dengan Arsen juga cukup dekat seperti sahabat.

3. Muncul pemain antagonis baru yang merupakan seorang pengkhianat Geng Red Devil. Antagonis itu selalu saja mencari gara-gara kepada orang lain dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

4. Adya merupakan seorang mata-mata yang dikirim oleh Geng Black Wolf untuk mengetahui gerak gerik Elio. Lalu Adya juga sering membocorkan strategi yang dipikirkan mata oleh Elio beberapa hari.

5. Muncul tokoh baru yang selalu saja mengganggu ketenangannya dengan alasan dia jatuh cinta kepadanya. Lalu yang lebih penting gadis itu merupakan kerabat dekat kedua orangtuanya.

6. Arsen dkk selama ini menjauhinya dengan alasan takut Elio akan diganggu oleh saingan mereka. Lalu selama ini mereka juga selalu memperhatikan Elio dari kejauhan.

7. Gina sang protagonis wanita sekarang semakin gencar mendekati Arsen. Di novel ia diceritakan sebagai gadis polos yang jenius, tetapi semenjak memasuki dunia novel yang ia lihat adalah gadis itu tampak mengincar Arsen.

Lino menghela nafas panjang memikirkan banyak alur yang sudah berubah semenjak kehadirannya. Ia juga bersyukur karena alurnya telah berubah setidaknya nasibnya tidak mati mengenaskan. Namun, ia sesalkan berapa banyak masalah yang harus ia hadapi dimasa depan. Kisah ini tidak sesederhana yang orang bayangkan dan ia tidak bisa memecahkan teka-teki ini kecuali menjalaninya dengan berhati-hati.

Air pun ada pasang surut.

***

Jangan lupa vote dan komen :) Alurnya sudah banyak berubah 🤔
Lanjut!


Ardian S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang