20

8.1K 894 142
                                    

"Anjing, No!" pekik Adya dengan melotot tajam.

Lino mengelus dadanya dengan tersenyum palsu. Ia membalikkan tubuhnya menatap Adya dengan tersenyum lebar.

Lino menghirup udara banyak-banyak. "Dasar temen laknat lo! Kuping gue rasanya mau copot. Gila aja lo teriak bikin orang kaget seharusnya ngomong dulu! Gara-gara lo gue lupa apa yang kelupaan. Aduh, lelah hayati punya temen kayak toa lalu tunangan yang menggoda."

"Si eneng nggak nyadar diri," cibir Vano dengan tertawa terbahak-bahak.

Dean yang mendengar sontak ikut tertawa. Tangannya mulai merangkul pundak Vano dengan tersenyum mengejek.

Namun, berbeda dengan Ryan yang asyik menatap ponselnya. Lelaki itu terlihat mengetik sesuatu di atas ponselnya.

"Oh, Ryan gimana kabar pacar lo?" tanya Lino dengan mengerutkan keningnya.

"Oh, baik. Ini gue lagi chat sama dia," ucap Ryan dengan mengangkat ponselnya.

Ravy, Nicho dan Vano yang mendengar seketika menuju Ryan. Nicho mulai memberikan pijatan kepada lelaki itu.

"Ryan pacar lo itu punya temen nggak?" tanya Ravy dengan tersenyum lebar.

Ryan mengangguk pelan dengan tersenyum menatap layar ponselnya. Kemudian terlihat gambar seorang gadis dengan senyum manisnya.

"Anjir, pacar lo cantik bener!" seru Vano dengan tatapan tidak percaya.

"Etdah, bening bener! Dapat dari mana lo?" seru Nicho dengan melotot.

Lino yang mendengar ikut bergabung dengan mereka. Ia tersenyum lebar dengan menatap pacar temannya.

"Kaget bukan? Gue aja awalnya kaget waktu Ryan kenalin pacarnya ke kami. Ini baru foto di real cantik bener!" seru Lino dengan tertawa kecil.

"No kayaknya lo lupa atau enggak kita hari ini ada presentasi sosiologi," celetuk Adya dengan menarik tangan Lino.

"Eh, iya! Duluan semuanya. Akang ganteng ini mau pergi menuntut ilmu," seru Lino dengan melakukan ciuman udara.

Vano, Nicho dan Ravy hanya menatap ke duanya dengan mengerutkan keningnya. Namun, berbeda dengan Arsen dan Ziel yang hanya terlihat cuek.

"Vy kayaknya Adya cemburu," celetuk Vano dengan tertawa mengejek.

"Emang gue peduli?" ucap Ravy dengan mengangkat alisnya.

"Balik," ucap Arsen dengan meninggalkan mereka.

***

Lino dan Adya berdiri di depan kelas dengan menampilkan layar. Ke duanya tampak menjelaskan perihal diferensiasi jenis kelamin.

"Kalian tau nggak apa itu diferensiasi jenis kelamin?" tanya Adya dengan mengerutkan keningnya.

Semua murid sontak berkata tidak. Lino yang mendengar sontak berpura-pura kebingungan.

"Ah, masa nggak tau? Biasanya kalian sering ngelakuin itu," ucap Lino dengan mengedipkan matanya.

"Bacot bener lo!"

"Ayo cepat jelaskan maksudnya Lino."

"Iya, Bu. Sebelumnya kalau mau paham diferensiasi kita harus tau pengertian itu. Diferensiasi berarti perbedaan hak jadi ... diferensiasi jenis kelamin yaitu perbedaan hak yang di dapat tiap jenis kelamin tersebut," papar Lino dengan membalik halaman presentasi.

"Contohnya nggak jauh-jauh yaitu ladies first dan anak cowok sebagai pewaris garis keturunan," lanjut Lino dengan memberikan gambar di dalam presentasi.

Ardian S2 (END)Where stories live. Discover now