7. AvVa

774 23 2
                                    

Jeva sedang bersujud diatas sofa ruang tamunya, mencengkram perutnya kuat-kuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeva sedang bersujud diatas sofa ruang tamunya, mencengkram perutnya kuat-kuat. Benar saja, asam lambungnya kumat. Alhasil perutnya terasa dililit sekarang. Untuk duduk sakit, berdiri sakit, berjalan sakit. Hanya dengan posisi begini, rasa sakitnya tidak terlalu parah.

Suara ketukan pada pintu terdengar. Nasib malang, Jeva sedang sendiri dirumah, orang tuanya sedang keluar kota, mengurus bisnis dan adiknya sedang mengikuti les tambahan. Sedangkan, mba yang biasa membantu, sedang ijin pulang kampung karna orang tuanya sakit.

"Ck! Siapa sih yang dateng, ga tau orang lagi sakit perut apa!" decak Jeva namun tetap menuju pintu utama dengan terbungkuk-bungkuk.

"Iya, sebentar," ujar Jeva dengan sisa tenaga yang ada.

Setelah pintu terbuka sepenuhnya dan menampakan tamu yang datang, Jeva buru-buru berdiri tegap. Menahan nyeri diperutnya, seolah ia baik-baik saja.

"Ngapain?" sinis Jeva menyilangkan tangan.

"Gue bawain ini," kata Avigar mengangkat tinggi dua kresek berwarna putih. "Pasti asam lambung lo kumat, kan?"

Sebelah alis Jeva terangkat. "Terus itu apaan?" tanyanya lagi melirik sesuatu yang dibawa tangan kiri Avigar.

"Kalo yang ini sebagai permintaan maaf gue," kata Avigar menghadapkan benda tersebut ke hadapan Jeva.

"Kalo yang ini sebagai permintaan maaf gue," kata Avigar menghadapkan benda tersebut ke hadapan Jeva

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aaa lucu banget!" diam-diam mata Jeva berbinar.

Daripada plastik yang dibawa Avigar, Jeva lebih tertarik dengan boneka Dino itu, rasanya Jeva ingin segera mengambil dan memeluknya, tapi, gengsi lebih mendominasi!

"Lo gak mau kenalan sama AvVa?" tanya Avigar yang melihat Jeva hanya menatap boneka yang dibawanya.

"AvVa?" Jeva mengerutkan dahi.

"Iya, AvVa. Avigar Jeva," jawab Avigar menggoyangkan boneka tersebut ke kanan kiri.

"Gemoy banget!" kata sisi baik Jeva.

"Lo harus jual mahal, Va! Harga diri ni, bestie!" kata sisi Jeva yang lain.

"Gak butuh! Bawa aja semuanya ke Vilona," pada akhirnya sisi gengsi Jeva yang menang.

AVIGAR || ENDWhere stories live. Discover now