9. Tentang Vilona

728 26 2
                                    

"Anak Brastapati ngajakin baku tawur lagi

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Anak Brastapati ngajakin baku tawur lagi." Mervin yang membaca grup, melapor. Grub umum yang berisi anggota Valasta ditiap kelas SMA Chatra.

"Itu orang gak ada nyerahnya, ya, udah tau sering kalah, masih nantangin," balas Gaga.

"Genta gak bakal berenti sampe dia bisa dapetin Vilona. Tau sendiri kan, dia kekeh banget sama Vilona dari kelas sepuluh," jawab Davan.

"Dan bapak ke-tiganya Vilona, tak kunjung memberi restu," sindir Uus yang tengah menyalakan puntung rokoknya seraya melirik Avigar yang tengah memejamkan mata, tak peduli.

"Av, mau sampe kapan kita tawuran terus sama Brasta. Lo ga capek—"

"Ngapain capek, kita menang terus," jawab Avigar enteng masih setia memejamkan mata.

"Maksud gue, ini cuma masalah lo gak ngijinin Genta suka sama Vilona, kasian anak-anak kalo terus tawuran cuma gara-gara hal kek gini, anjrit," balas Mervin.

"Cuma kata lo? Maksud lo, ini masalah remeh gitu?" tersirat nada tak suka dari ucapan Avigar.

"Bukan gitu maksud Mervin, Av. Kenapa lo gak setuju tanpa alesan, apa lo juga udah pernah tanya gimana Vilona ke Genta? Siapa tau Vilona mau sama Genta, lo ga berhak membatasi Vilona," kata Davan membela.

"Gue tau apa yang gue lakuin, dan gue tau apa yang terbaik buat Vilona. Kalo mereka ngajakin tawuran, kita tinggal terima. Gak ada lagi perdebatan soal ini," putus Avigar final, bersamaan dengan pintu rooftop terbuka.

"Us, matiin rokok lo," pinta Avigar seraya mengibas-ngibaskan tangan ke udara untuk menghilangkan asap dari rokok Uus sementara sang empunya tak mendengar permintaan Avigar. Gadis yang tengah berjalan ke arahnya itu, sangat membenci bau rokok.

Melihat Uus masih mengepulkan asap, dengan cepat Avigar menarik benda berwarna putih itu dari bibir merah muda Uus dengan kasar. "Gue bilang matiin rokoknya," desis Avigar dengan kaki kanan menginjak kuat benda bernikotin itu.

"Yahh, masi banyak itu, Av..." kata Uus hanya bisa meratap.

"Hai! Lagi ngomongin apa, sih, serius amat," sapa Jeva.

"Gak ngomongin apa-apa," balas Avigar menuntun tangan Jeva untuk duduk disampingnya, di sofa berukuran dua orang tersebut.

"Nih, gue bawain cemilan," kata Jeva menaruh 3 kantung kresek berwarna putih ke atas meja.

"Makasih Neng Jepa cantik," kata Gaga menggoda, mengundang Avigar untuk meliriknya tajam.

"Santai, Mas Bro, gue cuma muji."

Sementara yang lain, sudah berebut mengambil cemilan yang dibawa Jeva, berbeda dengan Uus yang lebih memilih mengambil lolipop, hitung-hitung untuk menganti rokok yang diinjak Avigar tadi.

Jeva nampak clingak-clinguk memutar kepala. "Vilona mana?"

"Gak masuk." Mervin menjawab.

Jeva mengangguk kecil. "Bagus, deh."

AVIGAR || ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora