17. Break

881 23 1
                                    

Actions speak louder than words

— Jeva

Taman belakang sekolah menjadi tempat paling menyenangkan bagi Jeva untuk menarik diri dari hiruk pikuk keramaian sekolah

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Taman belakang sekolah menjadi tempat paling menyenangkan bagi Jeva untuk menarik diri dari hiruk pikuk keramaian sekolah.

Ingin sekali bolos sehari dari kegiatan belajar ataupun bertemu banyak orang, namun hal itu pasti akan menimbulkan murka Panji.

"Hei?"

Pandangan gadis itu teralihkan, sebuah senyum simpul terbit diwajah imutnya.

"Kok disini? Anak-anak nyariin lo tuh," cowok itu bergabung dalam keheningan Jeva.

"Lagi pengen sendiri aja."

Agasthya mengangguk, terlampau paham suasana hati sahabatnya.

"Masih mikirin yang kemaren?"

Gelengan Jeva berikan.

"Terus?"

Gadis itu tertawa sumbang. "Dunia emang aneh ya, Gas? Kadang kita suka sama orang yang gak suka sama kita padahal ada orang lain yang nunggu dia selama itu."

Alis Agas menyatu tak mengerti. "Maksud, lo?"

Jeva memutar wajahnya menghadap Agas. "Perasaan lo ke gue... apa masih sama?"

"Gue? Gue engga—"

"Jangan bohong, Gas. Cukup pacar gue aja yang bohongin gue, lo jangan ikutan. Gue tau, omongan lo yang bilang suka sama gue itu bukan sekedar becandaan."

"Gue ngomong gini bukan mau bikin lo malu atau apa, tapi ini ada hubunganya sama hal yang mau gue kasih tau ke lo."

"Jadi gue ketauan, ya?"

"Jadi perasaan lo masih sama, ya?"

Agas mengangguk. "Sorry."

"Lo gak perlu minta maaf, gue ngerti perasaan gak bisa dipaksa. Gue juga yakin lo gak minta perasaan itu ada."

Jeva menarik nafas panjang.

"Sebelumnya makasih karna udah jadi sahabat yang baik, Gas. Lo pantes dapet seseorang yang baik juga, yang sama tulusnya kaya perasaan lo, tapi bukan gue orangnya."

"Setelah semua perlakuan Avigar, dia tetep jadi pemenangnya ya, Va?" Agas menatap sendu.

"Terlepas dari gimana hubungan gue sama Avigar kedepanya, itu gak bakal ngerubah perasaan gue ke lo sebagai temen, Gas. Lo sahabat gue dan selamanya bakal gitu, gak akan berubah."

Keduanya sama-sama tertunduk, menikmati perasaan yang bercampur aduk.

"Lo terlalu fokus sama perasaan lo ke gue sampe gak liat ada cewe yang sayang sama lo, sabar nungguin lo buat notice perasaan dia."

AVIGAR || ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt