34. Dimple

535 19 2
                                    

I want you, i want us, i want all with you and only you.

"Ini baju mahal! Mampu lo ganti?! Cewek bego!" Tangan lelaki itu bersiap menampar Jeva yang menatapnya berani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini baju mahal! Mampu lo ganti?! Cewek bego!" Tangan lelaki itu bersiap menampar Jeva yang menatapnya berani.

Tap!

Srak!

Avigar mencekal dan menghempas tangan Genta yang hendak menampar gadisnya. Jeva-nya. Genta benar-benar cari masalah. Bukan hanya soal menampar sang pujaan, namun, apa lelaki itu waras ingin menampar seorang perempuan?

"Jauhin tangan lo dari cewek gue!"

"Heh! Ajarin cewek lo yang bener. Liat, diapain ni baju mahal gue!"

Semua mata kini benar-benar tertuju pada mereka. Begitu juga dengan Fandy dan Viola yang sudah gigit jari. Acaranya menjadi kacau. Ditambah lagi terdapat rekan politik Fandy dan banyaknya orang penting di sini.

Avigar merogoh saku, mengambil uang berwarna merah dari dompetnya. Melemparkan kertas-kertas itu pada dada Genta.

"Send nomer rekening lo kalo kurang."

Avigar selangkah mendekat pada Genta. "Jangan jadi banci dengan kasarin cewek. Apalagi dia cewek gue," peringatnya penuh tekanan dengan gigi yang saling menekan.

Setelah itu Avigar berbalik merangkul Jeva untuk membawanya pergi dari sana. Ia cukup sadar diri tengah mengacaukan pesta seseorang. Jangan sampai masalah ini terus berlanjut.

"Av!" panggil Vilona tergopoh-gopoh mengejar Avigar dan Jeva yang sudah mencapai pintu rumahnya.

Keduanya berhenti dan menoleh ke asal suara tanpa Avigar melepas rangkulannya pada bahu Jeva.

"Lo gak papa, Va?" tanya Vilona khawatir.

Jeva hanya menggeleng samar. Tubuhnya sedikit gemetar. Bukan karena ketakutan akan sikap Genta yang kasar. Jeva sadar, ia sudah membuat masalah di acara orang. Dan itu adalah pesta orang tua Vilona. Bayangkan saja bagaimana menjadi Jeva. Tapi, mau bagaimana? Genta benar-benar membuatnya emosi. Tidak hanya bermulut kotor, ternyata cowok itu juga bermulut besar.

"Sorry, ya, Vi, udah bikin kacau acara lo," sesal Avigar.

"Gapapa, Av. Yang penting Jeva baik-baik aja. Gue juga minta maaf, Genta anak temen bokap gue, jadi otomatis dia juga dateng."

"Gapapa. Bukan salah lo. Gue pamit ya, mau langsung anter Jeva pulang."

"Iya, kalian hati-hati."

AVIGAR || ENDWhere stories live. Discover now