18. Kekalahan & Kecelakaan

841 22 0
                                    

Deru suara motor, dentuman musik dan sorak sorai lautan manusia memenuhi arena balap motor malam ini

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Deru suara motor, dentuman musik dan sorak sorai lautan manusia memenuhi arena balap motor malam ini.

Rasanya sudah sangat lama sejak balapan terakhir, Valasta tidak turun ke jalan.

"Siapa yang mau turun malem ini?" tanya Mervin.

"Avigar ae, udah biasa menang kan dia," usul Uus.

"Gak. Males gue," jawab Avigar tanpa minat. Hanya duduk dan memperhatikan sekitar.

"Gue aja deh," tawar Gaga.

Avigar melempar kunci motornya pada Gaga. "Pake punya gue. Kemaren abis dimodif."

"Wah mantep, nih! Thankyou, mas bro!" ujar Gaga lalu menghilang untuk mencari lawan.

"Kenapa, lo? Soal yang kemaren?" tanya Davan yang duduk disamping Avigar.

Di sekolah tadi mereka sudah berbaikan. Davan yang berinisiatif meminta maaf karena memang ia lah yang memulai permasalahan, begitupun dengan Avigar yang meminta maaf karena lepas kendali.

"Gue break sama Jeva."

Semua orang terkejut mendengar pemberitahuan Avigar. Baru kali ini dalam setahun hubungan mereka mencapai kata rehat.

"Kok bisa?" itu Vilona yang bertanya.

Avigar hanya mengangkat kedua bahunya, malas sekali untuk menjelaskan. Hatinya sedang porak poranda memikirkan gadis yang telah mengisi hatinya setahun ini.

"Gara-gara gue lagi, ya?"

"Bukan, Vi. Berenti nyalahin diri lo sendiri setiap gue sama Jeva ribut. Emang guenya aja yang brengsek."

"Engga, Av! Lo cowo baik. Andai kita gak sahabatan, hubungan lo sama Jeva gak bakal banyak masalah. Gue cuma beban buat semua orang."

"Vi!" bentak Avigar. Ia tak suka dengan semua kata-kata Vilona yang seolah menyalahkan diri sendiri dan menyalahkan persahabatan mereka.

Avigar membuang nafas lelah, merasa bersalah menaikan nada suara pada gadis itu. "Sorry, gue kelepasan. Tapi please, jangan ngomong kaya tadi. Gue gak suka."

Vilona tertunduk. "Maaf."

Sebelah tangan Avigar mengusak puncak kepala Vilona dengan sayang hingga sebuah siulan menggoda menyapa pendengaran.

"Eh, ada si cantik."

"Ck! Ngapain, lo. Gak kapok gue gebukin kemaren?"

"Wets, santai. Gue cuma mau ngajakin lo balapan."

"Males."

"Gue yakin lo gak bakal nolak tawaran gue."

Sebelah alis tebal Avigar terangkat.

"Kalo gue menang, gue mau Vilona jalan sama gue besok," ujar Genta melirik Vilona yang kini membulatkan mata.

"Kalo gue yang menang?"

AVIGAR || ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant