19. Helm 400 Ribu

706 19 3
                                    

Mengandung 🦋🦋🦋

"Mau tau gosip, gak?" buka Dhara dimeja kantin pagi ini setelah menyelesaikan ritual isi tenaga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mau tau gosip, gak?" buka Dhara dimeja kantin pagi ini setelah menyelesaikan ritual isi tenaga.

"Paan?" tanya Jeva cuek.

"Si Vilonte tadi pagi dianter sama cowok."

Fiana bertanya, "Cowok yang mana? Cowok lain apa calon mantan cowonya Jepa?"

"Itu anak sebelah. Kayaknya yang sering tawuran sama Avigar, dah. Siapa itu namanya, Va?"

Jeva mengernyit. "Genta?"

"Nah iya itu!" Dhara menjawab heboh. "Tadi pagi Vilona dianterin itu cowok."

"Serius, lo?" tanya Jeva tak yakin. Pasalnya sangat mustahil itu terjadi. Jangankan mengantar sekolah, untuk mendekat pada Vilona saja Avigar tidak akan membiarkan.

"Colok dah mata gue kalo ampe salah."

"Bentar, gue stalk instagramnya," balas Fiana. "Yang ini?" sambung gadis bersurai panjang tersebut menyodorkan handphone.

"Nah, iya bener, yang itu!" balasnya mengacungkan telunjuk. "Kan, dibilang, mata gue ni gak pernah salah."

Jeva terheran. "Tapi kok bisa? Avigar gakmungkin bolehin Genta deket-deket sama sahabat kesayanganya itu."

Dhara mengangkat bahu. "Mana gue tau. Calon mantan pacar lo udah restuin kali."

"Eh, eh, Va." Fiana menepuk pelan punggung tangan Jeva. "Tuh, Avigar kenapa, deh? Tanganya diperban."

Jeva mengikuti arah pandang Fiana. Dipintu masuk kantin, Avigar berjalan sedikit tertatih, dengan Vilona disisinya yang memegang lengan kanan cowok jangkung itu seakan takut Avigar terjatuh. Perban putih ikut serta melilit siku kirinya bersama memar dan lecet dibeberapa bagian.

Rasa cemburu jelas tersirat dimata. Namun Jeva lebih penasaran ada apa dengan pacarnya atau mungkin calon mantan pacarnya tersebut.

Dhara bertanya, "Napa tu cowok lo?"

"Mana gue tau."

"Emang dia gak ngasih tau lo, Jep?" sambung Fiana.

"Engg—" jawaban Jeva terhenti. Ia ingat semalam Avigar mengiriminya chat, namun tak ia baca sama sekali. Selain karena sibuk belajar, Jeva memang sedang membangun benteng yang kokoh untuk mengurangi insteraksi dan komunikasi dengan Avigar. Jaga-jaga jika hubungan mereka tak terselamatkan, setidaknya Jeva sudah mengambil start move on terlebih dahulu. Jeva juga sempat mengira bahwa Avigar hanya mengirim chat tak penting, untuk itu ia memilih mengabaikanya semalam.

Gadis bersurai sebahu itu mengeluarkan handphonenya, memeriksa apa isi chat Avigar.

Avigarang
Gue jatoh di arena lawan Genta
Sekarang baru di klinik
Cuma lecet-lecet bagian tangan, muka aman.
Jadi, lo gak perlu khawatir kegantengan gue ilang. Gue gak mau bikin lo malu punya pacar jelek.

AVIGAR || ENDWhere stories live. Discover now