46. Duka

800 20 2
                                    

Trigger warning
contain suicide

Pagi ini dibuka dengan suara bising keributan dari bibir-bibir remaja yang semalam mengadakan pesta

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Pagi ini dibuka dengan suara bising keributan dari bibir-bibir remaja yang semalam mengadakan pesta. Raut wajah bingung, khawatir dan panik beradu jadi satu.

Setelah dari rumah Jeva, Davan dan Avigar kembali ke apartemen milik Mervin semalam. Tidak kembali ke rumah masing-masing.

"Hah?!" Uus kebingungan dengan tangan menggenggam ponsel.

"Lo juga dapet chat dari Vilona?" tanya Gaga.

Uus tak langsung menjawab pertanyaan Gaga. Meski sudah mandi dan sepenuhnya terlepas dari efek memabukkan alkohol semalam, Uus masih perlu waktu mencerna segala kalimat yang terpampang di layar ponselnya. Tangannya menepuk pelipisnya perlahan, berusaha mencerna pesan dari Vilona.

Namun reaksi Uus itu Gaga yakini bahwa jawabannya 'iya'. Uus juga mendapat pesan dari Vilona.

"Lo juga, Ga?" tanya si pemilik apartemen.

Yang ditanyai pun mengangguk.

"Chat apaan, sih?" tanya Davan. Ia baru selesai mandi karena bergiliran dengan yang lain. Mengalah dengan yang semalam mabuk agar kembali fresh dan sadar.

"Coba lo cek hp lo, Dav. Siapa tau Vilona juga ngirimin lo chat," saran Uus.

Seraya mengusak rambut basahnya dengan handuk, Davan meraih telpon pintarnya. Dan benar, ada satu notifikasi dari Vilona.

Keempat remaja itu saling pandang seketika. Tanpa banyak ucap, bergegas membangunkan Avigar yang masih terlelap di sofa.

Cowok itu menggerang kesal. Matanya masih lengket, belum lagi rasa pening efek alkohol semalam masih tersisa.

"Ck! Apaan, sih?!"

"Av, gawat, Av! Vilona!" ujar Mervin mengguncang tubuh Avigar.

Ucapan Mervin barusan seolah menjadi alarm yang mampu membuka mata Avigar lebar-lebar.

Berikut cowok itu beranjak duduk. "Kenapa Vilona?"

Gaga menjawab, "Cek hp lo deh, Av. Vilona ngirim chat aneh ke kita semua."

Tanpa basa-basi, ia turuti saran Gaga. Meraih ponsel yang ia letakan di meja kaca.

Vilona

Pagi, Av! Ini hari minggu, pasti lo masih molor, kan?! Kebiasaan yang ga pernah berubah dari dulu. Gue jadi kangen masa kecil kita deh, haha.

Makasih ya, udah nerima gue jadi sahabat lo. Gue beruntung banget bisa kenal lo. Sebenernya banyak yang pengen gue sampein, tapi lo tau gue ga pinter ngerangkai kata hehe.

Gue kangen waktu kita masih anak-anak yang cuma mikirin mainan, Av. Tapi waktu ga bisa diulang, ya?

Mungkin gue ga bisa ngulang masa kecil kita, tapi sebentar lagi mungkin gue dikasih kesempatan buat lihat semua masa lalu gue. Termasuk waktu kita masih kecil, waktu pertama kali gue jadi tetangga lo sampe akhirnya kita sahabatan.

AVIGAR || ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz