40. Kabar Burung Kehamilan

734 16 2
                                    

Hari berlalu cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari berlalu cepat. Namun aneh kala Jeva menjalaninya dengan lambat. Hari-hari kembali seperti semula. Saat Avigar belum hadir dalam hidupnya.

Monoton.

Yang Jeva lakukan hanya belajar dan belajar. Perjuangannya dan Avigar membujuk Panji malam itu, tak ada tanda-tanda berakhir sesuai bayangan. Dimana Jeva dibebaskan untuk menjadi apa yang ia mau dan memilih masa depan seperti apa yang ingin ia jalani.

Mungkin, menjadi dokter memang takdirnya, pikir Jeva pasrah.

"Kenapa, sih? Gue dateng kok pada diem?" tanya Jeva seraya duduk di bangkunya.

Setelah melepas tas, Jeva masih setia menunggu salah satu dari sekawannya menjawab, hal apa yang sedang mereka bicarakan sebelum ia datang.

"Gak kok, Jeep. Bukan hal penting," jawab Fiana. "Ya, kan, Ra?"

Adhara mengangguk cepat. "Iya. Gak penting, Va."

"Boong, ah. Muka lo pada tegang gitu. Apa, sih? Spil spil cefat."

Adhara dan Fiana saling pandang, ragu untuk memberi tahu apa yang baru saja mereka bincangkan.

"Yakin, lo mau tau?" tanya Adhara memastikan.

"Iyalah. Apa, sih, emang? Avigar sama Vilona pacaran? Gak bakal kaget gue," jawab Jeva enteng. Walau tak bisa dipungkiri, ia tak ingin hal itu benar-benar terjadi. Semoga saja memang tidak.

"Lebih parah dari itu, Va," balas Fiana.

"Hah? Maksudnya?"

"Lo tenang dulu. Ini baru gosip. Belum tau bener apa engganya." Adhara mencoba menenangkan.

"Apa, sih?! Jangan bikin gue penasaran, deh." Jeva membalas tak sabaran. Antara panik dan penasaran yang menjadi satu.

"Tadi, gue sama Fiana denger anak IPS lagi ngomongin Vilona."

Jeva mendengar dengan seksama tanpa berniat memotong penjelasan Adhara.

Raut wajah Adhara tampak ragu. "Mereka bilang..."

"Bilang apa?!" desak Jeva.

"Mereka pada curiga kalo Vilona hamil." Adhara berkata lirih di akhir.

"Hah?!" Jeva kaget bukan main. Kini perasaannya benar-benar jauh dari kata tenang. Jangan sampai lanjutan cerita Adhara, sesuai dengan ketakutannya.

"Dan karna satu sekolah udah tau lo putus sama Avigar, ditambah Avigar makin lengket sama Vilona, banyak spekulasi yang bilang kalo Avigar yang udah hamilin Vilona."

Bagai badai hujan di musim kemarau. Kalimat yang Jeva takutkan, benar-benar ia dengar.

Tubuhnya lemas seketika. Tak ada daya yang tersisa untuk sekedar menimpali informasi dari Adhara atau bertanya lebih jauh.

AVIGAR || ENDWhere stories live. Discover now