Happy Valentine Day

5.6K 515 18
                                    

Yeayyy. Bisa double up 😚

Awalnya aku mau ngetik besok aja. Tapi, ga jadi deh. Besok mau ngerewatch tharntype aja wkwk.

Sebelum membacanya, vote dulu yagesss. Hargai author yang udah susah-susah nulis. Votenya gampang kok, tinggal klik bintang pojok kiri. Gratis lagi.

Oke.. selamat membaca.



Gulf membuka matanya ketika merasakan tangan seseorang melingkar di pinggangnya. Gulf tersenyum, pemilik tangan itu adalah  Mew. Mew mengeratkan pelukannya pada Gulf, mencium leher Gulf, membuat Gulf merasa geli.

Mew sedikit menundukkan dirinya, menghirup pipi Gulf, hingga ke tengkuknya."Aku menyukai aromamu, Kana." Mew mencium leher Gulf tanpa henti.

Gulf bisa menghirup aroma alkohol di tubuh Mew. Gulf berdecak."P'Mew mabuk?"

Mew menggeleng."Panggil aku seperti biasa. Aku menyukainya." Mew bergerak, menindih tubuh Gulf yang masih terbaring di atas sofa panjang. Perasan merinding menjalar ke seluruh tubuh Gulf, ketika Mew menghirup tengkuknya. Gulf bisa merasakan napas Mew menerpa seluruh lehernya.

"Daddy, aku tidak menyukai aroma alkohol."

Mew tidak menggubris ucapan Gulf, mengelus pipi chubby Gulf, kemudian menciumnya cukup lama."Malam ini, kamu harus melayaniku, Kana." Mew membuka kancing piyama milik Gulf.

Gulf meneguk ludahnya kasar. Jantungnya berdetak tidak karuan, Gulf belum pernah melakukan hubungan apapun. Dengan wanita maupun pria. Gulf tidak bisa menolak permintaan Mew. Mew sudah memberinya waktu selama 3 tahun, Gulf yakin, Mew tidak akan menunggu lagi.

"A-aku tidak pernah melakukan hubungan dengan siapapun. Ja-jadi aku tidak tau apapun, Daddy," ujar Gulf dengan nada terbata-bata.

Mew tersenyum tipis."Kamu takut padaku sekarang?"

Gulf menggeleng."Tidak. Aku tidak takut. Aku hanya gugup."

"Kamu tidak perlu melakukan apapun. Diam saja, aku akan mengurus sisanya." Mew tersenyum, kemudian mulai menciumi dada Gulf. Menghirup aroma maskulin di tubuh Gulf. Gulf menggigit bibir bawahnya, tangannya mencengkram pundak Mew dengan erat.

Mew memberikan kecupan-kecupan ringan diarea tengkuk Gulf. Area yang Mew sukai, setelah bibir.

Gulf tidak tau kenapa, tiba-tiba air mata turun begitu saja dari kelopak mata. Dia sangat gugup, dan juga takut. Mew tidak pernah menyentuhnya sampai seintim ini. Gulf mungkin belum terbiasa. Gulf meremas pundak Mew semakin erat, saat tangan Mew masuk ke dalam piyamanya. Mengelus perut Gulf, hingga ke dadanya.

Air mata Gulf semakin deras. Sadar dengan air mata Gulf, Mew menyudahi ciumannya. Menatap Gulf yang tidak berani menatapnya.

"Kenapa kamu menangis? Apa aku menyakitimu?" Tanya Mew.

Gulf menggeleng. Tapi air matanya tidak bisa di hentikan.

Mew menghela napasnya. Lalu mengubah posisinya menjadi duduk, begitupula Gulf.

"Maaf, Daddy. Aku tidak bermaksud menangis. Aku hanya gugup," ucap Gulf mencoba menjelaskan.

Mew mengangguk."Aku tau. Aku sedang mabuk, jadi aku sedikit tidak bisa mengendarai nafsuku."

Entah kenapa, Gulf sangat menggoda di mata Mew. Mew tidak pernah bisa mengendalikannya dirinya saat berada di dekat Gulf.

Gulf memeluk lengan Mew. Menyandarkan kepalanya di lengan Mew."Aku akan berusaha untuk tidak gugup nanti. Maafkan aku," bujuk Gulf menyadari perubahan raut wajah Mew.

"Baiklah."

"Aku sudah menunggu Daddy untuk menonton film."

Mew menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul 11 malam."Ini sudah malam. Sebaiknya kamu tidur."

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndWhere stories live. Discover now