Salah Paham (2)

3K 355 97
                                    

Aku peringatin. Yang ga mau overthingking malam ini mending baca besok pagi aja.

Aku udah peringatin yaa😌

Jangan lupa vote. Gratis kok.

Vote lancar? Update di jamin lancar juga🤡




Tatapan itu. Gulf benar-benar terganggu, terlebih lagi dengan bentakan Mew. Gulf ingin menangis jika mengingat hal itu. Gulf tidak mendorong Mey, dia tidak melakukannya.

Tangannya terkepal, matanya sudah sembab akibat menangis sejak Mew pergi meninggalkannya.

Bugh!

Gulf melayangkan pukulan mentah-mentah ke dinding. Memukul dindin itu berkali-kali, menyalurkan emosi yang sudah dia tahan sejak tadi. Marah, kecewa, dan sedih menjadi satu.

Gulf marah karena Mew membentaknya.

Gulf kecewa karena Mew tidak mempercayainya.

Gulf sedih karena Mew meninggalkannya begitu saja.

Pukulan Gulf terhenti karena seseorang menahan tangannya. Gulf menoleh, kalian tau siapa orang itu? Dia adalah Khai.

"Apa yang kamu lakukan, Gulf? Lihatlah keadaan tanganmu!" Bentak Khai.

Gulf menunduk menatap kedua tangannya yang sudah berlumuran darah. Gulf tidak menyadarinya, rasa sakit akibat luka di tangannya tidak sebanding dengan kemarahan yang sedang membakar dirinya.

 Gulf tidak menyadarinya, rasa sakit akibat luka di tangannya tidak sebanding dengan kemarahan yang sedang membakar dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa? Kamu baik-baik saja?"

Gulf menggelengkan kepalanya."Bisakah Phi memelukku?" Tanya Gulf dengan bibir bergetar.

Khai tersenyum. Kenapa harus bertanya? Dengan senang hati Khai akan melakukannya. Dia sudah lama menunggu moment ini.

Khai menarik Gulf ke dalam pelukannya. Pria itu kembali menangis di pelukan Khai. Khai mengelus punggung Gulf, mencoba untuk menenangkannya. Sejujurnya, dia tidak tau apa yang sedang terjadi. Tapi, Khai merasa sekarang dia memiliki kesempatan untuk mengambil hati Gulf.

"Ada apa? Kamu bisa menceritakan masalahmu denganku."

Gulf menggelengkan kepalanya."Aku hanya ingin di peluk sebentar, Phi."

Khai mengelus rambut halus Gulf."Baiklah. Kamu bisa memelukku selama mungkin."

Khai tersenyum. Ck, dia sudah lama ingin memeluk Gulf. Khai tidak pernah berpikir jika Gulf sendiri yang akan datang ke pelukannya..

Setelah merasa sedikit tenang. Gulf melepaskan pelukannya. Khai menyeka air mata Gulf dengan tangannya. Meraih kedua tangan Gulf yang berlumuran darah."Aku akan mengobatinya."

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang