I'm Sorry, Daddy

4.8K 471 20
                                    

Karena ga bisa tidur, aku memutuskan untuk update 😌

Entah kenapa, kalau tengah malam, ide berlarian terus di otak.

Jangan lupa vote..udah di bela-belain bergadang masa ga di vote siii 😌




Kao melirik kaca spionnya, laju mobil yang tadinya tidak terlalu cepat, mendadak berubah cepat. Mew sejak tadi memperhatikan Kao yang selalu melirik ke arah spion. Mew menoleh ke belakang, ternyata ada dua mobil hitam yang mengikuti mereka.

"Kao. Kecohkan mereka," perintah Mew, seraya melepaskan jasnya, lalu menutupi kepala Gulf dengan jasnya.

"Apa apa, Daddy?" Tanya Gulf menyembulkan kepalanya dari sela-sela jas.

"Sepertinya. Kita tidak bisa pergi, Kana."

Gulf mengembungkan pipinya."Kenapa?"

Mew kembali menutupi wajah Gulf dengan jasnya. Mereka tidak boleh melihat wajah Gulf, meskipun Mew tidak yakin mereka jika belum tau wajah Gulf atau tidak."Diamlah. Jadilah penurut, setelah itu aku akan memberikan apapun yang kamu mau."

Gulf hanya mengangguk saja. Nada bicara Mew terdengar seperti sedang menahan amarah. Gulf yakin ini adalah situasi yang cukup serius, atau sangat serius? Karena Mew tidak mungkin membatalkan janjinya tanpa alasan yang jelas. Mew selalu menepati janjinya.

Mobil Mew melaju dengan kecepatan tinggi, Kao berusaha membuat dua mobil itu kehilangan jejak. Tapi, sepertinya itu tidak semudah yang Kao pikirkan. Dua mobil hitam itu sangat handal, bahkan kedua sopir itu mungkin lebih handal darinya.

"Sepertinya, kita butuh bantuan," papar Kao.

Mew berdecih."Kenapa? Aku bisa membunuh mereka sendiri."

Kao berdecak."Ini bukan waktunya untuk memamerkan kemampuanmu. Kau tidak ingat, saat ini anak pungut itu ada bersama dengan kita?"

"Namaku, Gulf Kanathara Ratanaporn. Bukan anak pungut," cetus Gulf kesal mendengar Kao terus memanggilnya dengan sebutan anak pungut.

Ngomong-ngomong tentang marga. Gulf sudah mengganti marga keluarganya, Mew memaksanya, dan Gulf tidak bisa menolaknya.

Cittt!

Kao menginjak rem, kedua mobil hitam itu tiba-tiba sudah mendahuluinya, lalu berhenti di tepat di depan mobil Mew.

Mew mengepalkan tangannya. Tanpa menunggu lama, Kao melempar sebuah pistol pada Mew. Mew menangkapnya dengan cekatan."Tetaplah disini, dan jaga Kana-ku sampai bantuan datang. Jangan biarkan mereka melihat wajah Kana-ku."

Kao mengangguk. Kemudian bergerak mengganti posisi ke bangku belakang, sementara Mew keluar dari mobilnya.

Di tatapnya enam pria berpakaian serba hitam yang saat ini ada di hadapannya.

Keenam pria itu langsung menyerang Mew secara bersamaan. Jangan pikir, Mew akan kewalahan melawan keenam pria itu. Mew menangkis pukulan-pukulan yang di layangkan padanya. Membalas pukulan serta menendang mereka.

"P'Kao. Bantulah Daddy. Aku akan menjaga diriku sendiri disini," ucap Gulf pelan. Dia sangat takut. Gulf tidak meremehkan kemampuan Mew, hanya saja enam orang terlalu banyak untuk Mew. Gulf takut Mew tidak akan bisa menghadapi mereka.

"Percaya saja pada Mew. Dia bisa membunuh sepuluh orang sendirian jika dia mau."

Kao tetap memperhatikan Mew yang masih bertarung sengit dengan para bajingan itu. Mew tidak bisa bisa membunuh mereka disini, Mew akan mendapatkan masalah.

"Siapa yang memerintahkan kalian?" Tanya Mew seraya memelintir lengan lawannya.

"Dia tampan. Pantas saja kau menyembunyikannya." Mew memukul lawannya secara membabi buta. Sial, mereka sudah melihat wajah Gulf-nya.

MEWGULF (The Secret Of Mafia) Endजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें