Foto Keluarga

2.5K 320 77
                                    

Ketegangan part 2 wkwk.

Tarik napas, buang. Siap 'kan buat baca bab ini?

Jangan lupa buat vote woiii..jariku sampai keriting ngetik bab ini masa ga di vote siii😡






Sinar matahari masuk menembus tirai berwarna putih, menyilaukan mata seorang pria yang masih sibuk bergelut dengan selimutnya. Perlahan, mata yang tertutup itu terbuka perlahan karena sinar matahari yang menyengat.

Mew menatap ke sampingnya.

Tidak ada Gulf.

Mew bangun dari posisinya. Memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.

Mew mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam.

"Kamu tidak akan membenciku, jika aku adalah mafia yang membunuh keluargamu 'kan?"

Mew terdiam saat kalimat itu tiba-tiba terlintas dalam ingatannya. Mew langsung melompat turun dari ranjang dengan wajah panik.

"Kana?” Panggil Mew membuka pintu kamar mandi. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Gulf.

Mew mengusap wajahnya gusar."BODOH KAU MEW. SEHARUSNYA KAMU TIDAK MENGATAKAN KALIMAT ITU."

Mew keluar dari kamarnya. Pria itu terus memanggil, bahkan sesekali meneriaki nama Gulf. Persetan dengan beberapa bodyguardnya yang secara terang-terangan menatapnya.

Mew tidak peduli. Dia hanya ingin melihat Gulf.

"Dimana Kana?" Tanya Mew setelah sampai di meja makan.

Mey mengerutkan keningnya."Bukankah kemarin kalian menghabiskan waktu bersama? Aku bahkan tidak tau jika Phi sudah pulang."

Mew menendang kursi."Kalian tidak ada yang melihat Kana?!"

Kao berdiri. Menarik tangan Mew tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Up hanya menatap punggung Kao yang menjauh darinya dengan wajah sedih.

Mike yang menyadari perubahan raut wajah Up, langsung merangkul Up."Ayolah, jangan membuat raut wajah seakan kau akan menyerah."

Up mendengus."Dia sangat sulit untuk di dapatkan."

Mey tertawa mendengar perkataan Up."Kamu serius akan tetap memperjuangkan pria dengan kepribadian buruk itu?"

Up mendelik."Jangan menjelekkan P'Kao. Dia orang yang aku cintai."

Mey menggeleng."Kamu selalu menjadi bodoh saatnya mencintai seseorang."

Kembali ke Mew dan Kao.

"Kenaoa kau membawaku kesini? Aku harus mencari Kana." Mew menepis tangan Kao.

Kao melayangkan tatapan tajam."Jangan bertingkah seolah kau tidak bisa hidup tanpa anak itu," sinis Kao.

"Aku memang tidak bisa hidup tanpa dia."

Kao memejamkan matanya sejenak."Kau memintaku untuk menyelidiki siapa yang membakar gudang tempat senjata kan?"

"Kita bahas itu nanti. Aku harus mencari Kana."

Kao semakin menguatkan cengkramamnya."JANGAN GILA MEW! ANAK ITU BENAR-BENAR SUDAH MENGUBAHMU MENJADI LEMAH!"

Mew menghela napasnya."Aku tidak sengaja mengatakan jika aku adalah mafia yang membunuh orang tuanya. Aku harus mencari Kana."

Kao tertawa pelan."Kenapa kau sangat takut? Kau berpikir anak itu akan pergi meninggalkanmu? Setakut itukah kau kehilangan anak itu?"

Mew mengangguk, menatap Kao dengan tatapan serius."Aku mencintainya. Aku tidak akan membiarkan orang yang aku cintai pergi dari kehidupanmu. Boleh aku bertanya sesuatu padamu?"

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang