Spesial bab 2

2.7K 264 72
                                    

Ini spesial bab terakhir ya gais hehehehe.

Jangan lupa vote ya kawan-kawan. Jangan jadi pembaca gelap. Ga baik.

Selamat membaca. Maaf untuk typo 🤍

Mew menarik napas panjang melihat cemilan yang berserakan di meja. Siapa lagi pelakunya, jika bukan Gulf. Pria itu saat ini duduk di sofa, dengan kedua kaki terlipat di atas sofa sambil memakan cemilannya, sedangkan matanya fokus pada televisi yang menayangkan drama Korea The World After Married.

Mew meletakkan tas kerjanya di meja.

"Kana. Aku sudah mengatakan untuk tidak terlalu sering memakan cemilan kan?" Tegur Mew sambil berkacak pinggang.

Gulf menggembungkan pipinya."Kana sudah lama tidak makan cemilan, Daddy."

"Siapa yang ingin kamu bohongi? Setiap kali aku pulang bekerja, cemilan di kulkas selalu habis. Siapa lagi pelakunya?"

Gulf berdecak."Meka sering mencuri cemilan."

Ck. Apakah Gulf pikir Mew adalah seorang anak kecil, yang akan percaya dengan kebohongannya? Bagaimana bisa seekor kucing membuka kulkas, dan mencuri cemilan?

"Jangan berbohong Kana."

Gulf mendelik kesal, kemudian melempar cemilannya ke arah Mew."Dasar menyebalkan!"

Mew mengerutkan keningnya. Menyebalkan? Kenapa Gulf tiba-tiba marah? Seingat Mew dia tidak melakukan kesalahan hari ini yang bisa membuat Gulf kesal.

"Kenapa kamu kesal? Aku hanya mengingatkanmu karena aku khawatir kamu akan sakit."

Gulf mencebik sebal."Daddy sudah tidak mencintaiku lagi!" Gulf memutar tubuhnya, melipat kedua tangannya di depan dada.

Mew menarik napas pelan. Sepertinya mood Gulf sedang tidak baik. Mew sudah terbiasa menjadi pelampiasan kemarahan Gulf yang kadang tanpa alasan. Kadang Mew merasa, sikap Gulf seperti seorang wanita yang sedang datang bulan.

Mew duduk di sebelah Gulf."Ada apa Istriku? Sepertinya suasana hatimu buruk dari pagi." Menyandarkan dagunya di pundak Gulf.

Memang sejak pagi tadi Mew sudah memiliki firasat jika suasana hati Gulf sedang tidak baik baik saja. Tapi Mew tidak terlalu memikirkannya, karena Mew pikir Gulf hanya merindukan Dew yang sedang berlibur bersama Mike.

"Pikirkan saja sendiri,"jawab Gulf ketus masih tidak mau menatap Mew.

"Aku bukan peramal, Istriku."

"Jangan memanggilku istrimu. Aku sedang marah."

"Marah? Padaku?"

Gulf berdecak."Lalu pada siapa? Pada hantu di penthouse ini?!"sungut Gulf semakin kesal.

Mew menegakkan tubuhnya."Kamu sudah tau penthouse ini berhantu?" Mew menakut-nakuti Gulf.

Gulf yang kesal, langsung melemparkan bantal ke arah Mew."Jangan menakutiku!"

Mew tertawa melihat tingkah Gulf yang menggemaskan saat sedang kesal."Baiklah baiklah. Aku hanya bercanda. Sekarang katakan, kenapa Istriku marah?"

Mew menggeser posisinya menjadi lebih dekat dengan Gulf. Saat Gulf ingin menjauh, Mew segera menariknya dan membawa Gulf ke dalam pangkuannya. Mew memeluk Gulf agar pria itu tidak pergi."Ada apa? Katakan apa kesalahanku?"

"Kamu benar benar tidak tau?!"

Mew berpikir sejenak."Tidak. Aku tidak membuat kesalahan hari ini."

Saking kesalnya, Gulf sampai mengigit lengan Mew. Membuat Mew meringis kesakitan."Menyebalkan! Daddy sudah tidak mencintaiku lagi!"

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndWhere stories live. Discover now