Penyelamat

3.6K 464 141
                                    

Aku mau ngucapin makasih banget buat yang usah baca, vote apalagi komen di cerita ini. Sumpah komenan kalian itu mood booster banget buat aku. Enggak nyangka bakal nyentuh 28k bahagia banget lho😭

Maaf kalau aku aku sering bikin kalian kesal ya😭🤣

Sebenarnya pengen updatenya ntar malam. Tapi sekarang aja dehh. Udah mencapai target soalnya wkwk.

Selamat membaca. Bab ini mungkin bakal bikin hati mungil kalian tergores wkwk. Tapi tenang, bab-bab selanjutnya aku kasi yang uwu-uwu dehh🚣







"Tuan. Ada yang ingin bertemu denganmu."

Mew mengalihkan tatapannya ke arah anak buahnya."Aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapapun."

"Tapi dia memaksa untuk masuk, Tuan. Dia mengatakan jika ada hal penting yang ingin dia katakan."

Mew menghela napas."Sudah ku katakan. Aku ingin sendiri."

"Ini tentang tuan Gulf. Pria itu memaksa untuk masuk, Tuan."

Mendengar nama Gulf raut wajah Mew langsung berubah. Mew bangkit dari kursinya, tanpa mengucapkan apapun lagi, Mew keluar dari ruangannya.

Mew menuruni tangga. Matanya menangkap sosok Up yang sedang berpelukan dengan Kao di lantai bawah. Mew mengerutkan keningnya, sejak kapan mereka sedekat itu? Bahkan Kao mengizinkannya untuk memeluknya?

"Hal penting apa yang ingin kau katakan."

Up melepaskan pelukannya pada Kao saat mendengar suara Mew. Pria yang sedang ketakutan itu tampak menunduk saat matanya bertemu dengan manik mata Mew yang tajam.

"Gulf. Dia, dia menghilang dari rumahku," ucap Up dengan nada bergetar.

Mew membulatkan matanya."KANA MENGHILANG?!"

Up mengangguk.

Mew mencengkeram kerah leher Up. Memaksa pria itu menatapnya."KATAKAN PADAKU. KENAPA KAU MEMBIARKANNYA PERGI?!"

Kao menahan tangan Mew."Ini bukan waktunya untuk memarahinya, Mew. Kita harus mencari Gulf. Kau tau 'kan, jika Khai mengincarnya?"

Mew mendorong Up kasar."CEPAT CARI DAN TEMUKAN KANA SEKARANG JUGA!" Titah Mew pada seluruh anak buahnya.

Mew menarik sebuah laci, mengambil pistol, lalu memasukkannya ke dalam saku celananya. Mew mengepalkan tangannya."Jika kau menyentuh Kana, aku akan membunuhmu, Khai."

Rumah Khai.

Khai memandangi wajah Gulf yang terlihat jauh lebih tampan saat dia sedang tertidur. Khai mengikat kedua tangan Gulf di ujung sandaran kasur, lalu mendekatkan wajahnya dengan Gulf. Khai tersenyum miring. Akhirnya, keinginannya akan terwujud. Sudah lama sekali dia ingin berhubungan seks dengan Gulf.

Malam ini. Akan menjadi malam yang indah untuknya.

Khai mencium setiap inci wajah Gulf."Jangan salahkan aku, Gulf. Kamu sendiri yang datang padaku. Sekarang, kamu harus memuaskanku. Aku sudah menahan ini cukup lama,' bisik Khai menghirup aroma maskulin di leher Gulf.

Gulf membuka matanya. Kepalanya terasa sangat sakit.

"Apa yang kamu lakukan, Phi?!" Gertak Gulf ketika Khai ingin mencium bibirnya.

Khai tersenyum."Akhirnya kamu bangun juga, Gulf."

Gulf menatap Khai tajam. Dia mengalihkan pandangannya, apa-apaan ini, kenapa setiap sudut kamar ini berisi foto-fotonya?!

Gulf memberontak, kedua tangannya terikat!

"Lepaskan aku!"

"Mendapatkanmu itu sulit, Gulf. Bagaimana bisa aku melepaskanmu?" Balas Khai mendekatkan wajahnya dengan Gulf.

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang