Tentang Kao

2.7K 317 29
                                    

Yuhuu.. update lagi nihh 💜

Jangan lupa vote. Sebenarnya aku pengen ngasi target, tapi malas karena sering ga mencapai target. Kalau ga nyampai target tu bikin mood nulis jadi down, jadi nyari aman aja hehehe.

Maaf untuk typo dan lainnya. Aku ngetik di hp soalnya, jadi maklum kalau ada typo banyak wkwk.



Mew memarkirkan mobilnya. Di liriknya Gulf yang tertidur pulas setelah bercinta dengannya di mobil. Bibirnya bengkak, bekas tanda kemerahan ada di setiap inci leher dan dada tubuhnya. Mew terkekeh pelan, jika di pikir-pikir Mew selalu mencium Gulf seperti orang yang kelaparan.

Mew mengancingkan kancing kemeja Gulf. Kemudian keluar dari mobilnya.

Mew membuka pintu, mengangkat tubuh Gulf, menggendongnya ala bridal style masuk ke dalam rumahnya.

"Kalian darimana saja?" Tanya Mey dengan kepala yang bergeleng. Mey memperhatikan kondisi bibir Gulf, lalu berdecak."Kamu menciumnya atau memakan bibirnya?" Tanya Mey heran.

"Jangan salahkan aku. Salahkan saja bibirnya yang selalu menggodaku."

Mey berdecih."Cepat bawa Nong ke kamar. Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."

Mew mengangguk, melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena Mey. Setelah sampai di kamar, Mew membaringkan Gulf di atas ranjang dengan hati-hati.

Saat hendak bangkit, tangan Gulf masih melingkar erat di lehernya. Seolah-olah tidak ingin lepas dari Mew.

"Kana. Aku harus bicara sebentar dengan Nong Mey."

Gulf menarik Mew, membuat Mew langsung terjatuh di atasnya.

"Kana. Aku harus keluar sebentar."

Gulf menggelengkan kepalanya, mengeratkan pelukannya pada Mew.

"Kamu tidak ingin aku pergi?" Tanya Mew.

Gulf mengangguk. Masih enggan membuka matanya. Mew mencium kening Gulf cukup lama, kemudian berpindah posisi menjadi berbaring di sebelah Gulf. Gulf memiringkan tubuhnya, melilitkan kakinya dengan kaki Mew, tidak lupa menggunakan dada bidang Mew sebagai bantal.

"Akhir-akhir ini kamu sangat manja." Mew mengacak-acak rambut Gulf gemas.

Selang beberapa menit, setelah Gulf benar-benar tertidur. Mew melepaskan pelukan Gulf secara perlahan, kemudian turun dari ranjang. Mew menyelimuti Gulf sebelum akhirnya keluar dari kamarnya.

Mew menuruni tangga sedikit terburu-buru. Mey pasti akan marah padanya, karena tidak langsung menemuinya.

Mew mengerutkan keningnya, karena Mey tidak ada di ruang tamu.

Mungkin di kamarnya. Begitulah pikir Mew.

"Kau mencari Mey?"

Mew menoleh mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. Kao keluar dari dapur sambil mengigit apel merah segar di tangannya.

"Kau melihatnya?"

Kao mengangguk."Dia sudah pergi dengan Mike."

"Kemana?"

Kao mengedikan bahunya."Mungkin ke suatu tempat. Dia sudah menunggumu, tapi kau tidak datang," jawab Kao seadanya, kemudian duduk di sofa.

Mew menghela napas. Mey pasti marah padanya.

Mew duduk di sebelah Kao. Mengambil apel merah di tangan Kao, kemudian memakannya tanpa izin.

Kao berdecak."Itu milikku."

Mew menaikkan sebelah alisnya."Ini rumahku. Semua yang ada di rumahku adalah milikku. Kau lupa, aku adalah bossmu?"

Kao memutar bola matanya malas."Baiklah Boss," ucap Kao dengan senyuman terpaksa.

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndWhere stories live. Discover now