Take Me With You

3.2K 356 28
                                    

Haii..maaf baru update kemarin aku sakit jadi enggak bisa update hehehe.

Jangan lupa vote ya sayangku.

Ayo ramaikan kolom komentar biar enggak sepi kayak hati kalian..ehh ga deng canda. Mana mungkin sepi, orang bias aja banyak wkwk🤣

Selamat membaca. Maaf untuk typo dan lainnya.







Gulf memusatkan pandangannya pada apel yang ada di atas lemari. Mew memperhatikan Gulf sambil duduk di kursinya. Seperti yang sudah kalian tau, Gulf meminta Mew untuk mengajarimu cara menembak. Mew ingin menolak, tapi Gulf berhasil membujuknya.

Mereka telah berlatih selama satu minggu lamanya. Gulf menunjukkan keseriusannya dalam belajar menembak selama Mew mengajarinya.

Sepertinya Gulf memang benar-benar tertarik mempelajarinya. Selain itu, Gulf juga sangat cepat saat mempelajari sesuatu. Mew yakin, jika Gulf bisa menembak apel itu tepat sasaran.

Gulf menarik pelatuk pistolnya.

Dan.

Dor!

Suara tembakan terdengar, bersamaan dengan suara tepuk tangan dari Mew. Gulf tersenyum senang, tembakannya tidak melesat. Peluru itu menembus tepat di apel tersebut.

Bukanlah sudah Mew katakan? Gulf sebagai pintar. Jika saja Mew melatih Gulf sejak dahulu, mungkin dia sudah menjadi penembak yang handal saat ini.

Mew bangkit dari kursinya. Menghampiri Gulf dengan tatapan kagum."Kamu sangat hebat, Kana."

Gulf mengangkat dagunya bangga."Tentu saja. Aku adalah pacar Daddy, jadi aku harus sehebat Daddy."

Mew mengacak-acak rambut Gulf."Kamu sangat pandai bicara ya, sekarang?"

"Memangnya, dulu aku tidak pandai bicara?"

Mew menggeleng."Lupakan saja. Karena kamu bisa menembak apel itu, katakan saja apa keinginanmu. Aku akan mengabulkannya."

Gulf berpikir sejenak. Kesempatan ini tidak bisa di sia-siakan. Dia harus memikirkan hal apa yang dia inginkan.

Kesempatan emas seperti ini tidak bisa di lewatkan.

"Daddy bisa memberikannya?" Tanya Gulf menaikkan sebelah alisnya.

Mew berdecak. Menarik pinggang Gulf ke dekatnya."Apa yang tidak aku berikan padamu?"

"Aku ingin ikut ke Amerika bersama Daddy."

Mew mengerutkan keningnya. Darimana Gulf tau jika Mew akan pergi ke Amerika? Mew rasa dia belum memberitahu Gulf.

Ngomong-ngomong tentang Amerika. Max tiba-tiba meminta Mew untuk datang kesana untuk urusan bisnis. Mew sudah menolak, tapi Max memaksa. Alhasil, Mew harus datang ke Amerika. Mungkin ini penting, jika tidak Max tidak mungkin memaksanya sampai seperti itu untuk datang ke Amerika.

"Darimana kamu tau?" Tanya Mew penasaran.

"Aku tidak sengaja mendengar percakapan Daddy dengan P'Kao."

Mew menarik napas pelan."Kamu tidak bisa ikut, Kana."

Gulf mengembungkan pipinya."Kenapa?"

Bagaimana Mew mengatakannya? Max tidak terlalu menyukai Gulf. Max selalu mengatakan jika Gulf tidak cocok dengannya, dan hanya beban bagi Mew. Jika Mew membawa Gulf ke Amerika bersamanya, Mew takut jika Max akan mengatakan sesuatu yang akan menyakiti hati Gulf.

"Kamu tetaplah disini. Aku hanya pergi sebentar saja. Jadilah anak baik, ya?" Bujuk Mew mengelus rambut Gulf.

Gulf mengerucutkan bibirnya."Tapi Daddy akan pergi selama 3 minggu."

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndWhere stories live. Discover now