Pertarungan (2)

2.3K 340 79
                                    

Haii aku update!!

Udah pada siap baca? Wkwk.

Aku baca di komentar Wp sama tiktok pada enggak mau baca bab selanjutnya sebelum ending. Tenang aja gais, endingnya ga bakal se horor itu kok. 🤣😭

Dua atau tiga bab lagi ending nihh xixixixi.

Oke. Selamat membaca. Jangan lupa vote dan komen biar aku makin semangat nulis. 🥰






Gulf bangkit dari posisinya, mengambil pistol yang ada di lantai. Lalu segera menyusul Kao, Gulf tidak boleh terpengaruh. Kao ada di pihak Mew, dia bisa saja mengatakan omong kosong itu untuk membuatnya lengah.

Iya. Gulf tidak boleh percaya begitu saja.

"Berhenti disana."

Suara tembakan terdengar. Kao menoleh, salah satu anak buahnya di tembak oleh Gulf. Kao mengepalkan tangannya."Kau ingin bertarung denganku?"

Gulf mendekati Kao, tangannya menodongkan pistol ke arah Kao."Katakan padaku. Yang kau katakan itu adalah kebohongan kan?"

Kao memutar bola matanya."Kau sangat keras kepala,"balas Kao mulai mengangkat pistolnya. Persetan dengan perintah Mew yang melarangnya menyakiti Gulf, kali ini Gulf sudah sangat keterlaluan. Pria itu tidak akan mengerti dengan kata-kata, Kao perlu berbicara secara fisik.

"Kenapa aku harus berbohong? Apa keuntungan yang dapatkan?" Kao berjalan mendekati Gulf. Jika pria di hadapannya ini bukan orang yang di cintai Mew, Kao pasti sudah menembak Gulf karena sudah mengulur waktunya.

"Kau mencoba mempengaruhi ku."

Kao berdecak."Kapan kau akan berhenti keras kepala hah? Saat ini aku harus membantu Mew daripada menghadapi sifat keras kepalamu itu."

"Kau mencintai Mew kan? Kenapa kau mengatakan omong kosong itu padaku? Bukankah kau harusnya senang aku dan Mew berselisih?"

Kao semakin kesal dengan Gulf. Waktunya terbuang sia-sia. Tapi Mew memintanya untuk menahan Gulf agar tidak menghalangi jalannya, Kao tidak memiliki pilihan lain, selain menghadapi kekeras kepalaan Gulf.

Kao menarik tangan Gulf saat memiliki kesempatan, memelintir tangan Gulf ke belakang."Kenapa kau sangat bodoh, hah?"cibir Kao tepat di telinga Gulf.

Gulf berusaha melepaskan tangannya. Menoleh ke arah Kao yang ada di belakangnya.

"Aku bisa saja merahasiakan kebenaran itu agar kalian tidak baikan. Tapi aku muak melihat permasalahan kalian. Mew terlalu ragu mengatakannya karena dia pikir kau tidak akan percaya. Jika aku tidak membuka suara, maka kau tidak akan pernah tau apa yang di lakukan Ayahmu pada Mew."

Sementara di tempat lain.

Dor

Dor

Dor

Bunyi suara tembakan saling bersahutan. Tepat saat Mew masuk ke dalam ruangan dimana Dew di kurung, dia langsung di sambut oleh beberapa peluru yang mengarah padanya.

Satu peluru mengenai lengannya, Mew menatap Thara. Pria itu berdiri di sebelah Dew yang duduk di kursi sambil menangis, Thara menyunggingkan senyuman puas. Mew mengedarkan pandangannya, saat sadar pintu tiba-tiba tertutup dari luar. Terlebih lagi saat dia dia hanya sendirian, sedangkan ada sekitar 10 anak buah Thra menodongkan pistol ke arahnya.

"Ck. Kita berjanji bertemu besok kan? Apa kamu tidak sabaran?" Thara menggelengkan kepalanya.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Mew pada Dew. Tidak mempedulikan perkataan Thara.

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndWhere stories live. Discover now