I Want To Eat You

3.7K 385 62
                                    

Selamat membaca 🌻

Sengaja update malam, biar feel-nya lebih dapat awokawokawok.

Jangan lupa vote sayangkuu.



Mew masuk ke dalam kamar hotel. Seorang wanita berpakaian minim tampak duduk di tepi ranjang, melempar senyuman ke arahnya.

Kalau tidak salah, nama wanita itu adalah Michelle. Mew bertemu dengannya di salah satu diskotik. Michele mengundangnya ke hotelnya, tentu saja Mew tidak akan menolak.

Mew membuka tiga kancing kemeja atasnya.

"Aku pikir. Kamu tidak akan datang. Tuan Mewin," ucap Michelle berjalan mendekati Mew.

Mew mengelus pipi mulus Michelle."Bagaimana bisa, aku menolak gadis secantik dirimu?"

Michelle tersenyum. Mengalungkan tangannya ke leher Mew."Aku akan membuatmu puas malam ini."

Mew menarik pinggang kecil Michelle."Buktikan padaku." Mew mengangkat tubuh mungil Michelle, menggendongnya ala koala. Mew bisa merasakan dua gunung milik wanita yang berada di gendongannya saat ini.

Ah. Hasrat Mew semakin tidak terkendali karena itu.

Mew merebah Michelle di atas kasur. Menindih wanita berparas cantik itu. Tangan Michelle terangkat, melepaskan kancing kemeja Mew sampai ke bawah. Mew sedikit menundukkan wajahnya, menghisap selangka leher milik Michelle.

"Shhh,"desah Michelle pelan saat Mew menggigit lehernya. Meninggalkan jejaknya disana.

Michelle menarik tengkuk Mew."Sepertinya. Kamu yang akan memuaskan aku hari ini. Aku menikmatinya."

Mew tersenyum."Pelayananku tidak pernah membuat orang lain kecewa, nona."

Mew menarik pinggang Michelle. Wajah mereka semakin mendekat, hidung mereka saling bersentuhan. Michelle sudah tidak tahan lagi. Michelle melumat bibir Mew terlebih dahulu.

Mew memejamkan matanya, saat dia ingin membalas lumatan lembut dari Michelle, Mew tiba-tiba mengingat tentang bibir milik Gulf.

Mew mendorong Michelle menjauh darinya.

Michelle menatap Mew bingung. Terlebih lagi saat pria itu menegakkan tubuhnya, dan memasang kembali kancing kemejanya.

"Ada apa?"

Mew menggeleng."Saya harus pergi."

Cara bicara Mew menjadi formal. Membuat Michelle semakin heran. Michelle yakin, jika beberapa saat lalu Mew tampak menikmati ciumannnya.

"Ada apa, Mew? Apakah aku membuat kesalahan?" Tanya Michelle mendekati Mew.

"Saya tidak bisa melanjutkan ini."

"Kenapa bicaramu mendadak formal seperti ini?" Michelle meraih tangan Mew, meletakkan tangan Mew di payudaranya."Ayolah. Habiskan malam ini bersamaku," ucap Michelle dengan nada lembut.

Mew menepis tangan Michelle."Tidak. Saya tidak ingin menghabiskan malam dengan jalang sepertimu."

Michelle mengepalkan tangannya."Jalang? Kamu menyebutku jalang?!" Hardik Michelle kesal.

Mew mengangkat dagunya. Menatap Michelle remeh."Lalu, sebutan apa lagi yang cocok untukmu selain jalang?"

"Beberapa detik yang lalu kamu terlihat menikmati tubuhku. Kenapa mendadak kamu bersikap seperti ini?" Tanya Michelle heran.

Mew menggulung lengan kemejanya hingga ke atas siku."Tiba-tiba saja saya teringat dengan kekasih saya."

Michelle berdecak. Sepertinya Michelle tidak ingin melepaskan Mew begitu saja. Buktinya, wanita itu kembali mendekati Mew, dan memeluk lengan Mew manja."Ayolah. Wanitamu itu tidak akan tau. Lagipula, mungkin pelayananku akan lebih baik dari wanitamu."

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang