Spesial bab 1 | You're Enough

2.7K 269 36
                                    


Hai haiii.. akhirnya bisa juga update setelah sekian lama.

Aku udah nemu nama panggilan yang kiyowo dan anti-mainstream untuk Gulf wkwk.

Jadi nama panggilan Dew buat Gulf itu, Guppa.

Terimakasih buat  sksksk_dubs udah ngasi saran. Aku izin pakai yaa🤍

Jangan lupa dukung cerita ini dengan vote dan komen kalian. Yakali bab sebelumnya ga bisa nyampe 200 vote :")

Oh, ya. Aku udah ada cerita baru lagi buat MG. Janga lupa baca nanti di yaa🤍

Oke. Sekian. Selamat membaca, dan maaf untuk typo 🤎







Gulf membuka matanya di pagi hari. Seperti biasa, pemandangan saat dia membuka mata adalah wajah tampan Mew yang berada sangat dekat dengannya. Gulf mengukir senyumannya, menatap sedikit janggut di sekitar dagu Mew.

Gulf mengangkat tangannya, mengelus rambut yang tumbuh di dagu Mew."Selamat pagi, Daddy." Gulf mendaratkan ciuman pada bibir pink milik Mew.

Kedua mata itu perlahan terbuka."Selamat pagi, Baby,"balas Mew dengan suara serak. Mew mengeratkan pelukannya pada pinggang Gulf, bukanya bangun pria itu malah beralih menidurkan kepalanya di dada Gulf.

"Daddy, bangunlah. Daddy lupa? Hari ini ada janji makan siang dengan P'Mey?"

"Sebentar lagi, Kana. Aku masih mengantuk."

Gulf berdecak."Tentu saja Daddy akan lelah. Harusnya aku yang mengeluh. Aku sudah katakan kan, untuk tidak melakukannya tadi malam?"

Mew mendongakkan kepalanya, lalu tersenyum."Jangan salahkan aku. Siapa yang menyuruhmu menggodaku tadi malam? Kamu tau kan, kalau kamu sangat seksi?"

Gulf memukul kepala Mew pelan."Cukup. Kita lanjutkan pembicaraan ini nanti. Sekarang bangun, dan mandi."

"Kana. Aku masih mengantuk. Tidak mau, tunggu sebentar lagi,"rengek Mew seperti anak kecil.

Heh. Lihatlah tingkah mantan mafia ini. Sangat berbeda sekali dengan wajah sangarnya.

"Daddy!"

Mew berdecak, kemudian dengan terpaksa bangun dari posisinya.

Gulf tersenyum, lalu mengelus rambut Mew seperti seorang Ibu."Anak baik."

"Karena aku sudah menjadi anak baik. Berikan aku hadiah." Mew mencondongkan tubuhnya ke depan, sedikit memanyumkan bibirnya.

"Dasar maniak ciuman,"ejek Gulf tapi tetap memberikan apa yang suaminya inginkan.

Awalnya itu hanya kecupan singkat. Tapi siapa sangka, jika Mew akan melumat bibirnya? Untung saja Gulf sudah menggosok giginya sebelum tidur.

Sepertinya. Mew tidak akan membiarkannya pergi dengan mudah. Ciuman itu semakin panas, bahkan tangan nakal Mew mulai membuka satu persatu kancing piyama milik Gulf. Mengangkat pantat Gulf, mendudukkannya di pangkuannya.

Apakah mereka akan melakukannya lagi?

Gulf tidak bisa menolak, karena dia juga menikmatinya.

"Ck. Bisakah kalian mengunci pintu jika ingin melakukannya?"

Suara familiar itu spontan membuat Gulf mendorong Mew.

Mew memejamkan matanya sejenak, lalu menatap si perusak suasana yang tak lain adalah Dew.

Anak itu sering sekali mengganggu di saat yang tidak tepat.

"Kenapa kamu datang sepagi ini?" Mew menghela napasnya.

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndWhere stories live. Discover now