Istirahat

2.3K 336 155
                                    

Padahal aku mikir bakal butuh 2 hari buat 200 vote. Tapi gapapa lah. Udah terlanjur janji, jadi harus update😭

Selamat membaca.

Jangan lupa vote yaa sayangku

Maaf untuk typo. Aku buru-buru ngetiknya soalnya wkwk.

"Ka-Kana?"

Rasa perih dan sakit yang dia rasakan pada dadanya, itu tidak seberapa dengan apa yang hatinya rasakan. Mew pikir Gulf sudah mulai memaafkannya, dia pikir hubungannya dengan Gulf bisa kembali seperti sebelumnya. Tapi dia salah.

"Kau pikir aku akan memaafkanmu?" Gulf berdecih."Aku hanya menjebakmu. Kau pikir aku senang tinggal bersamamu? Setiap detik yang aku habiskan bersamamu sekarang menjadi menakutkan. Aku ingin menghapus ingatan tentangmu, aku ingin kau menghilang dari kehidupanku."

Mew memegang tangan Gulf yang masih memegang pisau lipat."Kalau begitu. Bunuh saja aku sekarang, Kana. Bunuhlah aku,"ucap Mew berusaha menahan rasa sakit di dadanya.

Tangan Gulf semakin kuat memegang pisau itu. Kenapa sekarang dia tidak bisa melakukannya?!

Kenapa tangannya seolah menolak untuk melukai Mew lagi.

"Kenapa? Kamu tidak bisa melakukannya kan? Aku tidak  akan mati hanya karena satu tusukan, Kana."

Gulf menarik pisau yang menancap di dada Mew. Darah segar kembali mengotori wajah Gulf, pria itu menendang Mew dari hadapannya. Mew yang sudah sangat lemah langsung terjatuh ke lantai akibat tendangan Gulf.

Gulf bangkit dari ranjang, menyeka darah yang ada di wajahnya. Sedangkan Mew memegang dadanya untuk menghentikan pendarahan.

"Aku sangat ingin membunuhmu. Kenapa aku tidak bisa melakukannya?! " Gulf menatap Mew. Pria itu berusaha untuk bangun namun tidak bisa.

"Kamu masih mencintaiku, Kana."

"AKU TIDAK MENCINTAIMU. AKU MEMBENCIMU!"

"Tapi aku mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku, Kana, "mohon Mew lirih. Dia tidak memiliki kekuatan untuk bangkit, yang bisa Mew lakukan hanyalah memohon pada Gulf agar tidak meninggalkannya.

Mew tidak marah setelah apa yang telah Gulf lakukan. Entahlah, Mew mungkin sudah terlalu dibutakan oleh cinta sehingga dia menjadi sebodoh ini. Tidak peduli apapun yang Gulf lakukan, Mew tidak bisa membencinya.

Kenapa Mew bisa berakhir seperti ini?

Dan. Kenapa Gulf tega melakukan ini padanya?

Apakah Gulf sangat membencinya? Kenapa perasaan Gulf sangat cepat berubah? Mew kecewa namun dia juga tidak ingin Gulf pergi.

Mew membutuhkan Gulf.

Gulf adalah kehidupannya.

"Ini adalah harga yang harus kau bayar, karena telah membunuh keluargaku." Gulf mengambil kemeja di lemari, kemudian memakainya untuk menutupi kaosnya yang penuh darah.

"Tolong. Tolong jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu, Kana."

Gulf mengepalkan tangannya. Mencoba melawan perasaannya yang terus meminta Gulf untuk memeluk Mew. Dulu, Gulf tidak bisa melihat Mew terluka. Tapi lihatlah sekarang, Gulf yang melukai Mew dengan tangannya sendiri.

"Tolong tetaplah disisiku, Kana. Aku, aku memohon padamu,"pinta Mew dengan nada lemah.

"Jangan membuatku lemah. Aku tidak ingin terjebak dalam permainanmu lagi. Aku harus pergi."

Gulf hendak pergi. Tapi pergelangan kakinya di tahan oleh Mew."Berjanjilah kamu akan kembali padaku."

Gulf menatap Mew."Jika aku kembali. Itu hanya untuk membunuhmu." Gulf menepis tangan Mew kasar, kemudian pergi meninggalkan Mew begitu saja.

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang