I Will Always With You

2.5K 312 46
                                    

Karena aku ada waktu luang..jadi aku update. Kasian anak orang aku gantung wkwk.

Jangan lupa vote. Udah bela-belain update di masa UAS masa ga di vote sih. Jahat banget.

Selamat membaca. Maaf untuk typo dan lainnya.




Toptap. Pria itu adalah sahabat dekat Gulf. Toptap adalah anak dari pelayan yang sering mengurus segala kebutuhan Gulf saat dia kehilangan penglihatan. Gulf tidak memiliki teman saat dia buta. Tidak, sebenarnya Gulf yang tidak ingin berteman karena dia malu dengan kekurangannya. Dia takut, jika dia memiliki teman maka orang itu akan membicarakan tentang kebutuhannya.

Atau mungkin.

Mereka hanya mau berteman dengannya hanya karena Gulf kaya.

Entah bagaimana Toptap berhasil mendapatkan kepercayaan Gulf. Mereka berteman, sangat dekat. Gulf lebih sering menghabiskan waktu bersama Toptap di banding keluarganya.

Seperti yang kalian tau. Keluarga Gulf sibuk mengurus bisnis. Dan Gulf juga tidak dekat dengan saudara laki-lakinya. Entah mengapa, saudara laki-lakinya tidak menyukai Gulf.

Saat ini. Mew, Gulf, Mike dan Toptap sedang berada di sebuah ruangan yang Gulf pikir ruangan ini adalah tempat Mew bersantai.

Mew menatap Toptap dengan tatapan tajam. Bahkan tadi Mew mendorong Toptap hingga jatuh tersungkur ke lantai cukup keras karena memeluk Gulf.

Mew juga memukuli Toptap. Untungnya Mike bisa melerai keduanya. Gulf masih sangat syok karena bertemu dengan Toptap secara tiba-tiba hingga dia tidak bisa membuka mulutnya.

"Kamu benar-benar mengenalnya Kana?" Tanya Mew memastikan. Percayalah, Mew sudah menanyakan pertanyaan ini lebih dari tiga kali.

"Iya Daddy. P'Top adalah sahabatku dulu. Aku memang tidak mengetahui wajahnya, tapi aku ingat suaranya."

"Aku..aku boleh berbicara dengan Gulf berdua?" Tanya Toptap ragu. Tatapan Mew seperti ingin memakannya hidup-hidup, sangat menyeramkan. Ini pertama kalinya Toptap merasa takut dengan tatapan orang lain.

"Tidak," jawab Mew tegas.

Gulf menggenggam tangan Mew."Aku ingin berbicara dengan P'Top sebentar, Daddy."

"Kana. Aku tidak suka di tola-

"Biarkan saja, Phi. Toptap tidak akan membawa kabur Gulf darimu," sela Mike.

Mew mendelik."Siapa tau? Aku tidak mempercayainya."

Gulf mengelus lengan Mew. Mencoba menenangkan pria yang sedang di selimuti kemarahan itu."Tapi Daddy mempercayaiku 'kan?"

Mew ingin membuka suara, namun Gulf langsung membungkamnya dengan mencium bibir sekilas."Kana mohon, Daddy."

Mew menghela napas panjang."Baiklah. Tapi hanya 10 menit."

Gulf tersenyum senang."Daddy yang terbaik!"

Mew mengalihkan pandangannya pada Toptap."Hanya 10 menit."

Toptap mengangguk."Baiklah."

Mike berdiri, menarik tangan Mew agar ikut berdiri."Kita juga perlu bicara, Phi."

Mew berdecak. Menepis tangan Mike kasar lalu berjalan mendahului Mew. Mike menggelengkan kepalanya."Bicaralah pada Nong Gulf, sayang. Temperamen Kakakku memang buruk," ujar Mike kemudian segera menyusul Mew yang sudah meninggalkannya.

Kini. Hanya Gulf dan Toptap yang ada di ruangan ini.

Toptap berdiri, lalu duduk di sebelah Gulf. Toptap tersenyum, tanpa mengatakan apapun lagi dia menarik Gulf ke dalam pelukannya."Aku sangat senang kamu masih hidup, Gulf. Aku sangat merindukanmu."

MEWGULF (The Secret Of Mafia) EndUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum