07

14.7K 981 65
                                    









🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀











Riani tersenyum cerah setelah turun dari sebuah angkutan umum.
lanjut menenteng tas-tas berisi belanjaannya, senyum teduhnya tidak pernah luntur dari wajah cantiknya hingga membuat siapa saja yang melihatnya ikut tersenyum, belanjaannya banyak dan berat tapi itu seolah tidak membawa masalah sama sekali untuknya.

" Loh..." ia berdecak kala melihat presensi seorang yang tidak asing baginya.

" Hai ria~ " sapa orang itu

" Hallo mas, tumben mas fata jam segini kesini? " balas Riani sekaligus bertanya.

Laki-laki dewasa seumuran Riani itu tersenyum saja.

" Ah- gak usah repot-repot mas, ini bukan apa-apa kok" Riani menolak kala laki-laki menyambut Kantong belanjaan ditangannya.

" Ish! ga papa kok, kamu kaya sama siapa aja " ujar laki-laki itu.

Riani tersenyum lebar

" Makasih mas~ " jawab Riani

" Gak perlu..sama suami sendiri ria.."

Riani tertawa kecil, mengeleng pelan akan tingkah laki-laki itu.

Sementara fata biasa saja meletakkan kantong belanjaan riani kedalam toko yang terdapat Tyas dibalik konter sibuk mencatat sesuatu mungkin pesanan pelanggan, hari ini weekend membuat toko kue milik Riani buka sedikit siang.

" Nyengir nya lebar banget tii.. mingkem ga takut kemasukan lalat kamu.." canda fata melihat Tyas menahan tawa sepertinya..

" Eh Om fata! " Tyas menyapa melambai pada laki-laki itu.

" Happy banget kayanya? ada apa? DM kamu dibalas song kang ?? " fata Kembali bertanya

Tyas mengeleng pelan menahan senyumnya.
fata ikut mengeleng meninggalkan Tyas yang asik cekikikan, mungkin kerasukan drama our beloved summer.

Riani selesai mencuci tangannya di kran yang biasa ia gunakan untuk menyiram bunga-bunga miliknya.
menghampiri fata yang telah duduk didepan tokonya yang memang disediakan tempat duduk untuk para pelanggan Selain yang didalam toko tentunya.

" Em... mau aku buatkan minum mas? kopi mungkin.." tawar Riani.

Fata menoleh pada Riani lanjut mengibaskan tangannya.

" Ga usah repot... aku udah ngopi barusan.." tolak fata

Riani mengangguk paham

" Oh..ya tumben kamu kesini mas? " tanya Riani

" Mm.. tiang listrik dirumah ngidam croissant bikinan kamu, tapi mager kesini and here we go..." jawab laki-laki itu.

" Ada aja kamu mas...anak sendiri kok dikatain tiang listrik..jahat banget " Riani menatap heran fata yang hanya tersenyum mengedikan bahunya.

" Anak kita dong... kan aku suami kamu.." ujar fata melebarkan senyumnya, Riani mengangkat sedikit bibirnya dengan alis berkerut sedetik kemudian mengeleng jengah.

" Ga lucu mas.." respon nya acuh.

" Ih... gemess banget sih kamu.. istri! "

Entah memang ekspresi julid Riani terlihat mengemaskan dimata fata, hingga membuat tangannya terangkat mengusak rambut Riani, membuat si empu rambut berdecak marah.

" Mas! " Riani dongkol, namun fata malah semakin tersenyum.

" Idih bucin mas!?
kesyian... usaha terus aja mas siapa tau nanti keterima... "

ABIGAEILWhere stories live. Discover now