31

15.3K 1.1K 207
                                    



🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺





" Ga adek sama aku.."

" Sama idan..! "

" Sama mas.."

" Ya gak lah sama ray pokoknya..! "

" Ga ada mas kan yang paling tua harusnya kalian ngalah dong.."

" Gak bisa gitu dong..."

Begitulah perdebatan yang terjadi antara wishnutama bersaudara, memperebutkan siapa yang akan mengantar si bungsu Kembali ke sekolah.
memang tidak berfaedah sekali.

Membuat andhika mengeleng sembari memijit pelipisnya, ada-ada saja kelakuan anak-anaknya apalagi kali ini si sulung malah ikut-ikutan.

Abigaeil yang diperebutkan anteng saja, berjongkok di lantai didepan pintu utama dengan sekotak susu coklat yang tengah di-sesapnya, begitu damai mengabaikan orang-orang dihadapannya.

" Aduhh udah, anak-anak.
kalian bisa terlambat kalo terus debat.." sela andhika

" Ga bisa pah!
ini soal harga diri.." kekeuh zai menatap kesal, kakak, mas dan juga abangnya.

"Apa sih ga jelas banget.." abrian melihat saudara-saudara nya yang asik adu bacotan mengeleng singkat mengendong tas-nya dan lewat begitu saja.

Abigaeil tersenyum girang melihat ian berlari kecil menghampiri sang abang.

" A-abang, boleh abi ikut abang aja? " tanya abi ragu sebenarnya.

Abrian terdiam sebentar menatap tubuh mungil yang mencegat langkahnya.
lalu mengangguk singkat membuka pintu mobilnya, abigaeil berseru kecil melambai pada papanya yang juga melambai padanya.

Menghiraukan teriakan-teriakan kesal dan tidak terima mas, kakak dan juga abangnya.

"Loh...! adek..? " beo sena

"Oh... No adek gue diculik siluman itik pemarah! " pekik ray heboh berlari memasuki mobilnya dan menyusul mobil abrian.

" Rayyy! pamit dulu, dasar adek durhaka.." teriak sehan

" Ish... gara-gara papa kan! " dengus zai ikut pergi menggunakan motor sport kesayangannya.

Andhika cengo ditempatnya dimana letak kesalahannya sih.
mengeleng pelan ketika anak-anak tampannya perlahan pergi satu-persatu dari sana tidak lama senyumannya mengembang sudah lama ia tidak merasai momen seperti ini, menyaksikan anak-anaknya bertengkar kecil hanya kerena memperebutkan anak bungsunya, sepertinya semua semakin baik-baik saja sekarang...

Anak-anaknya sudah semakin dekat dan saling menerima, menyayangi satu sama lain.

Ting...

Senyum yang mengembang diwajahnya perlahan memudar, air wajahnya menggelap dengan sorot mata tajam.

" Hai mas.... Merindukanku? "

" Long time no see? kamu oke..? "

" I miss you anymore.. terutama anak bungsu kita.."

Andhika, mengeram tertahan meremas ponselnya, irisnya memerah berkilatan emosi baru saja ia berpikir semuanya mulai membaik. tapi sepertinya tidak setelah melihat pesan tanpa nama yang terkirim untuknya dan tanpa nama pun andhika jelas tahu siapa pengirimnya...

" Can i play with him..."

" Si manis itu.. cukup menarik.."

Andhika mengeraskan rahangnya.
mencoba menghubungi nomor si pengirim pesan tapi nihil jawaban hingga membuatnya kesal.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now