26

12.4K 1K 83
                                    

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Abigaeil telah rapi dengan Balutan seragam sekolahnya.
kembali mengecek kembali tas sekolahnya guna memastikan tidak ada yang tertinggal.

" Huft... abang lama ih.." gumamnya kesal melirik lantai atas.

Bibirnya maju beberapa senti, sementara tangannya sibuk menepuk-nepuk bantal sofa sebagai bentuk kekesalannya.

" Adek...? "

Abigaeil mengangkat kepalanya mendengar seseorang mendekat, mata kucingnya membulat lucu melihat siapa yang berdiri dihadapannya dan apa tadi... abi tidak salah dengar kan..?

Adek...

" Ayo, hari ini berangkat sama mas..."

" Loh, kenapa kok malah bengong sih?

ayo.."

Sehan tersenyum kecil melihat raut wajah abigaeil yang melongo memperhatikan dirinya, diam-diam ia juga merasa aneh dengan ucapannya dan panggilannya beberapa menit lalu.

Akan tetapi Sehan buru-buru menepis segala pemikirannya, ia sudah memantapkan hati untuk belajar menerima abigaeil, menyayanginya seperti adik-adiknya yang lain dan itu sudah berlangsung selama beberapa hari yang lalu setelah semua kebenaran tentang anak manis itu terungkap.

Memang butuh waktu untuk mereka bisa dekat satu sama lain, masih ada rasa canggung tiap kali sehan mencoba mendekati adiknya itu. tapi untunglah ia bisa segera mengatasinya dan hasilnya ia bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan adik bungsunya itu.

Abigaeil mengedipkan matanya, setelah mendengar sehan menjentikkan jarinya di depan wajahnya.

" Ayo mas antar ke sekolah, a-adek mau..? " tanya sehan pelan

Abigaeil terdiam sebentar lalu mengangguk ribut hingga poninya ikut bergerak.

" A-abang.." cicit abi

" Ray..? " abigaeil mengangguk

" Lagi di kamar mandi, kemungkinannya lama... jadi berangkat sama mas aja ya.."

Abigaeil tersenyum memperlihatkan gummy smile-nya, yang menular pada si sulung yang ikut tersenyum.

" Ayo..! " pekik abi tanpa sadar meraih tangan sehan dan berjalan keluar dari rumah.

Sehan melebarkan senyumnya, melihat tangan putih dan mungil yang mengenggam tangan besarnya cukup kontras,hingga membuatnya tersenyum gemass.

Abigaeil terus tersenyum manis, hatinya berbunga. kesenangan karena bisa duduk berdekatan dengan sehan.

Ia senang dan bahagia sekali, karena mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari si sulung tampan itu, tidak sadar terus melihat sehan.

" Ngapain liat mas gitu..?
mas ganteng ya, dek..? "

Tanya sehan, merasa abi terus menatapnya.

Abigaeil mengangguk tanpa sadar

" Um... gantenggggg bangett..."

Sehan tertawa mendengar pujian adiknya.

" Um, iya deh.. terimakasih pujiannya"ujar sehan

" Adeknya mas juga gantengg kok, cuma banyakan.. mm cantik dan lucu nya...
gemess, imut.. lagi.."

Abigaeil mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan sehan.

" Abi tampan, bukan cantik..hump.." kesalnya

Sehan tertawa lagi, terhibur saja dengan tingkah anak manis itu. berpikir akhir-akhir ini ia banyak tersenyum dan tertawa karena Abigaeil.

ABIGAEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang