18

10.3K 940 134
                                    










🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀










Takk..!!

Bunyi suara handphone milik arseno menyentuh lantai rumah sakit membuat atensi wishnutama bersaudara teralihkan pada sosok lelaki tinggi itu.

" Eh...eh..kakak ga papa..?! "

Zaidan buru-buru bangkit menahan tubuh besar dan tinggi arseno yang tiba-tiba limbung ketika bangun dari duduknya.

" Kak..no~ " Ray mendekat

" Kakak ga papa?!! " cemas abrian

" No.." guman Sena

Seno mengernyit dalam, membungkuk dengan tubuhnya masih ditahan oleh zaidan dan juga Ray.

" Kak...gak papa..? " Ray mengulang pertanyaannya

" Gak tau Ray...dada kakak tiba-tiba sakit..ugh..shh.."

Seno mengernyit dalam, menekan ulu hatinya yang sesak dan sakit sekali.

" Kok bisa...? " bingung Zai membantu Seno untuk kembali duduk.

Seno mengeleng pelan dengan mata terpejam masih dalam posisi meringis tertahan.

" Ashh... akhkk..."

" Ya ampun kak na...! "

Abriansyaa cepat menghampiri, arsena yang tiba-tiba ikut meringis pula..

" Kakak ga papa..?! mana yang
sakit ...? " tanya Ian panik

Sena mengeleng pelan, mengusap dadanya sendiri.

" Ga papa.. mungkin gara-gara Seno.. kesakitan jadi kakak juga ikutan..ga papa.. bentar aja mungkin sakitnya..." Sena menatap Seno dan Ian bergantian.

Sementara Seno masih memejam menyeka air matanya yang tiba-tiba saja mengalir, kenapa sesak dan sakit sekali rasanya padahal ia tidak punya penyakit yang berhubungan dengan pernafasan tapi kenapa rasanya sesak dan sulit sekali bahkan untuk sekedar menarik nafas.

" Kak no... minum dulu~ " Ray menyodorkan gelas air putih pada Seno yang langsung diterimanya.

" Ga papa kan kak? "tanya Ian

" Gak papa~ udah mendingan kok.." jawab Seno pada akhirnya menatap adik-adiknya dengan senyum kecil.

" Kak na.."

" Kakak juga ga papa.." Sena mengeleng menjawab pertanyaan Ray

" Hadeuhh ada aja..gini nih punya kakak kembar satu sakit yang satunya juga ikutan sakit... kompak banget sampe sakit aja janjian..,
sok romantis banget~ "

Semua menatap Zaidan yang tiba-tiba nyeletuk.

" Semoga ga ada hal buruk terjadi~
mas...ayo bangun, Ian takut mas~ "

Abrian mengusap pelan wajahnya melempar tatap pada wajah damai mas-nya, entahlah ia merasa tidak nyaman sedari tadi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Zanetta menjatuhkan pistol ditangannya, netranya bergerak gelisah dengan tubuh bergetar hebat melihat seorang terkapar akibat tembakannya membuat pikiran kalut, rasa takut dan bersalah memenuhi pikirannya maka dengan gerakan cepat ia berlari menjauhi dua orang itu.

Riani membuka matanya perlahan, mencoba mengembalikan fokusnya pada suatu titik saja wajah tampan laki-laki yang sangat dicintainya.

" R-ria..." Andhika menjatuhkan air matanya, tubuhnya bergetar pelan berusaha menyentuh tubuh Riani, dirinya masih dilanda syok hingga tidak sadar akan apa yang terjadi

ABIGAEILWhere stories live. Discover now