41

7.7K 623 86
                                    

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀




Pagi-pagi sekali rumah besar keluarga wishnutama sudah terjadi keributan, pelakunya jelas saja makhluk mungil kelebihan gula.
Bukannya beristirahat dengan baik, anak itu malah mengacau di pagi ini.

Dengan tubuh dibalut selimut tebal berwarna abu, selimut besar yang menjuntai hingga menyapu lantai ditangannya ada kumpulan kunci yang entah apa gunanya. Berjalan heboh diikuti juntaian selimut tebal anak itu mulai bersenandung ria, bernyanyi dengan irama tidak jelas.

Inah dibelakang anak itu sampai memijit pelipisnya masygul dengan tingkah anak kecil itu. Berjalan sambil mengawasi agar anak itu tetap aman takut-takut terjatuh mengingat betapa ceroboh nya Abigaeil.

" Hati-hati Abi! " inah berseru menggulung selimut itu agar Abi bisa lebih leluasa berjalan.

" Hati-hati, astaga..."

Abigael menghentikan langkahnya, menatap sang maid sebentar lengkap dengan cengiran khas nya.

" Hehehe, ndak papa loh Bi, Abi bisa kok"

" Tapi, tetap saja harus hati-hati~
katanya gak mau selimutnya bibi cuci,. tapi kalo begitu akan kotor " ujar inah

" Eh... um, maaf bibi~ "

Abigael kembali nyengir merapikan selimut yang membungkus tubuhnya.
dan berjalan lagi, berhenti sebentar tepat di depan pintu berwarna putih.

" Oke! kita mulai dari, ini kamarnya Siapa ya?
kak Na atau kak No? "

Anak itu tampak berpikir sebentar mengendus pintu yang tertutup itu, berharap ia bisa menentukan pemilik kamar ini melalui Indra penciuman miliknya.

Inah mengeleng tidak paham dengan kelakuan anak bungsu majikan nya itu.

" Hm, terserah! Abi ndak bisa bedain ketok aja deh" anak itu acuh mengedikan bahunya sebentar

Duk..Duk..Duk..

Abigaeil berteriak sembari mengetuk pintu kamar, mencoba membuka handle pintu senyumnya merekah sebab ternyata pintu kamar yang tidak terkunci tidak menunggu lama, anak itu segera memasuki kamar.

Senyumnya makin lebar ketika mendapati gundukan besar dibalik selimut putih itu. Seringai tipis tersemat di bibir mungilnya melompat dan berguling di atas gundukan yang Abi yakini adalah salah satu kakaknya.

" Eughh~ " lenguhan terdengar di bawah sana membuat Abi semakin semangat bergerak diatas orang itu.

" Kakak! bangun!!!! " Abi memekik bergoyang-goyang diatas kasur hingga membuat tempat itu berantakan tawanya menguar memastikan korbannya merasa terganggu dan segera bangun.

" Kakakkk"

" Eughh, apa sih~ "

Abi membulatkan matanya itu bukan suara Sena, tapi...

" HUWAAAAA! PPAPAA!! "

Abi berteriak ketika melihat siapa yang muncul dari balik selimut, Rayidanta. Lengkap dengan muka bantal dan mata yang membengkak sempurna...

Abigaeil berteriak takut, dia salah sasaran!

Rayidanta mendengar teriakkan sang adik, hanya terdiam dengan wajah bantal dan jejak putih disekitar bibirnya.

" Tuan kecil?! " inah buru-buru masuk guna memastikan keadaan, diikuti dengan abrian yang juga masuk dengan mengunakan bathrobe dia baru saja selesai mandi.

" Adek! "

" Huwaaa! Abang... kenapa kak Na berubah jadi Koko sipit! " Abi memekik keras menyembunyikan tubuhnya di belakang Abrian.

ABIGAEILNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ