49

2.9K 355 34
                                    






🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀


Abigaeil menatap Papa nya dengan sinis lengkap dengan wajah tertekuk bukannya menghadirkan kesan marah justru anak itu terlihat lucu sekarang.

Andhika menahan senyumnya tangannya masih asyik meniup susu sebelum dimasukan kedalam botol susu bayi milik si anak

" Sabar dek, ga sabaran banget ya mau nyusu Khhh"

Tak tahan akhirnya ia tertawa juga meski pelan ia tahu Abigaeil sedang
marah padanya, Karena menghilang selama tiga hari.

" Jangan ngomong sama Abi, Abi lagi marah sama Papa hmup! "

" Oh, maaf prince. Hamba bersalah" kekeh Andhika, berlagak memohon pada si bungsu yang semakin keruh wajahnya

" Kan Abi sudah bilang jangan ajak Abi bicara. Kita nda temenan ya "

Abigaeil bersedekap dada sedikit bergeser agar tak berhadapan langsung dengan sang Papa, bagaimanapun setelah kejadian beberapa hari lalu papanya malah menghilang tidak menemuinya selama tiga hari lamanya dengan dalih ada pekerjaan ke luar negeri.

Abigaeil mengkhawatirkan sang Papa, tidakkah papa-nya itu mengerti lalu kembali tanpa rasa bersalah membuat anak itu kesal

Omong-omong Abigaeil baru saja pulang sekolah bahkan ia masih memakai seragamnya
baru bangun tidur dan sekarang ia haus ingin nge-dot

Andhika meringis melihat wajah imut tertekuk itu, bibir mungil yang mencebik lucu itu ingin rasanya ingin ia sentil gemas

" Idih apaan masa marah kasih tau~ "

" Lagian yakin nih, mau marah?
emang gak kangen sama Papa? " Andhika menoel pipi si kecil

" Emh! no pegang-pegang.." dengan segera Abigaeil menepis tangan sang Papa

" Yaah beneren marah dek, sama Papa? " Abigaeil mengangguk

" Benar-benar marah? "

" Iya, marah na banyak-banyak! " jawab Abi

" Banyak benget? seberapa? "

" Segini, banyaaaak " Abigaeil merentangkan tangannya, menggambarkan sebanyak itulah ia marah pada sang papa. Andhika hanya bisa mengerang kecil ia gemas.

" Duh,. banyak benget dek? kan Papa sudah minta maaf.
ga mau dimaafin nih" melas Andhika ia ketar-ketir sendiri melihat si bungsu yang tak bergeming sama sekali
alamat ia akan dimusuhi beberapa jam ini, meskipun hanya beberapa jam mana mampu dia dimusuhi anak manis nya itu

" Kan Abi belum ma-aafin"

" Yaah kok gitu, padahal Papa kangen banget sama adek.
dari tadi papa-nya di cuekin mulu gak disapa ga dicium juga kan Papa mau disayang sama anak kecil nya Papa ini" Andhika mengusak rambut Abi pelan

" Nda. minta sayang sama kerjaan Papa aja, sama kertas sama laptop " misuh Abi

" Yaah jangan gitu dong dek.."

" Jangan pegang ish" Abigaeil kembali bergeser saat Papa nya mendekat

" Bakal repot ini " gumam Andhika

" Ya udah deh, marahan aja tapi minum dulu susunya udah anget ini "

Abigaeil merengut tapi segera menerima botol susu yang disodorkan sang Papa, dan langsung menyesapnya kuat ia haus sekali dari tadi tapi Papa nya malah mengajak nya berdebat.

Andhika tertawa, melihat Abigaeil menyusu dengan rakusnya pipi chubby itu tampak menggembung dengan tatapan tak bersahabatnya.

Mode anak kucing ngamuk anaknya itu, kan ia jadi ngeri takut dicakar hehe.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now