43

5.3K 560 54
                                    












🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀













" Anak manis, ahh kau manis sekali"

cup
cup

" Jangan berteriak, manis"

" Sigh baby..hh.. your lips ouhh"

cup

" Argghhh! "

" JUST SHUT UP! "

" Hahaha"

" DIAM!! "

Plak
Plak!

" Shhh...hhh"

Abigaeil melenguh dibarengi isakan tertahan menutup telinganya, dadanya terhimpit sakit sekali rasanya. Ingin rasanya berteriak tapi dirinya tak mampu.

" P-papa..hhh, tolong, tolong hiks "

" M-mama"

Netra kecilnya bergerak gelisah melihat bayangan semu dua tubuh manusia yang terus menghujani dirinya dengan perkataan yang membuat kepalanya berdenyut sakit, semua disini gelap, dingin Abi tidak suka dia ketakutan tapi anehnya dia tidak bisa mengeluarkan suaranya untuk sekedar meminta pertolongan.

Dia hanya bisa menangis meringkuk ketakutan, seolah ada yang benar-benar menyiksa nya.

" Hiks... hiks.. mama, nda tolong!
jangan, jangan pegang-pegang Abi nda mau... argh! "

Dengan penuh ketakutan anak itu terus meringkuk memeluk tubuhnya sendiri.

" Hiks... sakit papa"

" Shutttt.... jangan takut~ "

Abigaeil terdiam merasakan lembutnya tangan yang menutup daun telinga miliknya, perlahan rasa takutnya menghilang hangat di hatinya terasa dengan perlahan membuka matanya kala mendengar suara lembut yang akrab ditelinga nya.

" Jangan takut sayang, Mama disini~ "

" Mama?"

" Hallo malaikatnya Mama~ bungsunya mama, kenapa nangis hm?
mama disini tidak mau peluk mama? "

Abigaeil terdiam sejenak air matanya berlinang menetes turun seiring dengan bibir mungil nya berkedut terdengar isakan kecil tubuhnya tidak lagi bergetar namun tampak membeku, kebingungan tapi bahagia juga.
Tanpa aba-aba lagi segera direngkuhnya tubuh yang jauh lebih besar darinya tidak menyiakan pelukan hangat yang terasa begitu nyaman tidak ingin ia lepaskan selamanya.

" Mama hiks, hiks~ Abi rindu mama
mama kemana aja, Abi ketakutan! hiks kenapa tinggal-tinggalin Abi sendirian, hiks~ takut mama, disini gelap ada orang ja-hat cium-cium Abi, peluk-peluk Abi, Abi ndak suka hiks jahat pukul-pukul, bentak-bentak Abi huks..jangan ditinggal lagi, mama~ "

Abigaeil terisak begitu hebat memeluk tubuh sang Mama yang begitu tenang, hanya tersenyum dan terus mengusap punggung sempit sang anak.

" Shuuut~ udah sayang, jangan nangis lagi, maaf mama sudah meninggalkan Abi sampai ketakutan seperti ini"

" Jangan nangis Sayang Mama ada disini~ "

" Takut, takut Mama... Abi ndak bisa nafas mereka jahat~ " Isak Abigaeil pilu

" Iya-iya,tidak apa-apa sayang Mama sudah disini, semuanya ada dan sayang sama Abigaeil~ jangan takut lagi anaknya Mama, kesayangannya mama. Anak manisnya mama hebat dan kuat"

ABIGAEILWhere stories live. Discover now