42

7.3K 664 69
                                    


🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Malam harinya, Vilaa tempat menginap para bujang wishnutama terlihat lebih tenang semuanya berkumpul di ruang tamu dengan tampang yang lebih segar dan sudah berpakaian rapi kembali.

Semuanya berkumpul di satu sofa yang sama, menumpuk rapi karena sedang melakukan panggilan video Dengan, Andhika. Diseberang sana

" Papa-paapa! tadi juga kan, Abi liat lumba-lumba, ketemu tuan crab juga
tapi ndak ketemu Spongebob..."

Sejak beberapa menit yang lalu panggilan video itu hanya diisi oleh si bungsu yang begitu riangnya bercerita, melaporkan setiap kegiatannya dihari ini pada sang papa sempat protes juga karena papa-nya tidak ada disini dan ikut berlibur bersama mereka.

Andhika diseberang sana, hanya mendengarkan dengan seksama cerita anak bungsunya tertawa gemas sesekali kadang menangapi, bertanya juga.

" Oh, ya senang banget kayanya. Adek suka? "

" Iya! nanti mau pergi liburan juga sama Papa, ya pa! "

" Pasti! nanti kita liburan lagi, adek mau liat salju kan?"

Abigaeil berbinar, mengangguk kuat-kuat. Ray disebelahnya tersenyum mengusak rambut sang adik dengan gemas.
sementara yang lain hanya bisa menyimak

" Pa, we have to go" Sehan menyela

" Kita mau cari makan dulu, adek udah ngidam ikan bakar dari Jakarta pah" Sena menimpali menunjuk si kecil

Andhika tertawa kecil mengangguk kan kepalanya.

" Adek udah lapar kan? " tanya Abrian

Abigaeil mengangguk jujur, dia kelaparan sebenernya.

" Haha, having fun kid's!
Adek, makan yang banyak ya sayang.
jaga diri baik-baik, pokoknya jangan sampai sakit dan terluka. Promise sama Papa"

" Pomisee! bye Papaa, Abi mau mam ikan dulu!" pamit Abigaeil pada layar tab milik Mas-nya

" Sayang Papa! " serunya lagi

Diseberang sana Andhika terkekeh,ingin rasanya berada di sana memeluk tubuh mungil sang anak. hahh baru sehari saja berpisah Andhika sudah rindu dengan si bungsu.

" Sayang adek juga, take care sayang! "

" Mas Papa titip adik-adiknya ya, heafun! "

Sehan hanya mengangguk melambai pelan pada sang Papa lanjut mematikan sambungan telepon.

" Mas! ayo-ayo!! "

" Sabar adek, restoran nya gak akan lari" jawab Zaidan

Abigaeil nyengir mengandeng tangan besar Arseno.

Beberapa menit kemudian ketujuh pemuda tampan itu, tiba di sebuah restoran yang cukup terkenal dan ramai dikunjungi. Tidak ingin menganggu ketenangan adik-adiknya Sehan sudah menyiapkan private room untuk mereka.

Abigaeil paling semangat tidak bosan melompat-lompat kecil tidak sabar menunggu makanan mereka tiba.

" Mam~ mam~ Abi mau mam ikan! "

Anak itu terus bergumam ribut menghentakan sendok dan garpu nya hingga menimbulkan bunyi pada meja kayu itu, semua saudaranya hanya bisa pasrah tersenyum menanggapi tingkah si bungsu.

" Sabar cil, ikannya masih harus dicari di laut" Ray nyeluk

" Hg masa iya? lama dong~ "

" Mas, nanti boleh pesan es-krim kan?"

ABIGAEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang