21

11.8K 958 72
                                    







..........
















🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀









Abigaeil menatap aris yang tengah sibuk membantunya memakai kaos kaki yang baru dibelinya.
pagi ini abigaeil diperbolehkan keluar dari rumah sakit, meskipun begitu wajah murungnya masih jelas terlihat.

" Nah.. selesai " kata aris mengamati hasil pekerjaannya, melihat kaos kaki bergambar beruang itu melekat sempurna di kaki mungil itu.

" Abi udah siap, kita pulang...? " tanya aris merapikan poni yang hampir menutupi mata abigaeil

" Pulang? terus kakak jelek mana om..om belum jawab loh dari tadi.."

" Aa.. maaf ya, om sibuk dari tadi.." ujar aris

" Kakak jelek...? tyas maksud abi..."

Abi mengangguk menjawab pertanyaan aris.

Aris memiringkan kepalanya, gugup ketika abigaeil menatapnya.
apa yang harus ia jawab tentang kondisi tyas, mengatakan tyas sedang koma.
sepertinya itu bukan ide yang bagus dia baru saja berhasil membuat abigaeil tersenyum lagi aris tidak bisa membuat abigaeil bersedih lagi soal tyas biarlah ia simpan dulu, dan nanti diberi tahu bila kondisi tyas mulai membaik.

" Abi... mm kak tyas ada, dia... um, ee..itu kak tyas ada urusan penting sebentar..jadi sementara waktu abi ikut om dulu ya.."

" Kan, kita sudah berteman baik jadi tidak papa oke.." ujar aris meyakinkan si kecil ini

Abigaeil terdiam dengan wajah ditekuk.

" Yaah~ kok, kakak jelek tinggalin abi juga.. pergi juga.. terus abi sama siapa"

" Gak gitu..kak tyas ga mungkin tinggalin abi..tapi kak tyas bener-bener punya urusan yang sangat penting, nanti kalo udah selesai pasti temuin abi lagi.. percaya sama om.."

" Jangan sedih..ya, om yakin abi pasti senang ketemu sama semua orang dirumah nanti.." kata aris tersenyum pada abi, meskipun ia sendiri masih ragu reaksi tuan mudanya bila bertemu dengan abigaeil.

" Rumah.. rumah na abi..? " bingung abi

" Bukan..rumah pa-pa, yang semalam abi ingat...? " tanya aris lagi.

" Pa-pa..? umm..tapi..om itu bilang dia bukan papa na abi. " jawab abi mengerucutkan bibirnya, membuat aris gemas ingin menyentil bibir mungil itu.

" Hati abi bilang apa..? abi percaya dia papa-nya abi...? " tanya aris menurunkan kepalanya guna menatap abi.

Abi diam lalu mengangguk pelan, aris tersenyum mengusap kepala abigaeil.

" Bagus.. memang harusnya begitu lagipula mama nya abi gak mungkin boong kan" abigaeil mengangguk

" Meskipun sekarang papa belum mengakui abi sebagai anaknya, abi ga boleh sedih apalagi berpikir buat menyerah.., abi harus buktikan ke papa bahwa abigaeil benar-benar anaknya papa andhika, anak kandungnya oke.."

Abi menatap aris dengan tatapan seriusnya, mencoba mencerna ucapan aris dengan seksama.

" Abi adalah bagian dari wishnutama, abi punya banyak saudara disana ada mas_ "

" Mass... kakak kembar tapi ndak mirip, abang satu ditambah dua..jadi na punya tiga abang..."

Abigaeil refleks menyela kalimat aris sebab bukan pertama kalinya ia mendengar kata-kata itu.

" A-abi tau darimana..? " heran aris

" Mama selalu bilang begitu~ tiap abi mau tidur, mama selalu cerita kalo mama pernah tinggal di rumah besarr sekali punya anak-anak sebelum abi lahir...
mama selalu cerita begitu, mama pikir abi selalu tidur kalo mama cerita itu tapi abi cuma pura-pura bobo dan dengar-dengar cerita mama~ "

ABIGAEILWhere stories live. Discover now