20

13.6K 925 90
                                    


🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

..........




Zanetta tersenyum miring meninggalkan tyas tergeletak di bawah, lanjut meniti tangga sambil menyeret tongkatnya.

Senyumnya kian melebar kala sampai didepan pintu kamar yang tertutup rapat itu.

" Sialan...! " dengusnya ketika mencoba membuka pintu yang ternyata terkunci.

" Merepotkan saja... padahal kan, aku ingin berbuat baik, mengirim anak manis itu pada ibunya~"

Zanetta menyeringai menatap penuh minat pintu berstiker kartun lucu itu.

" Anak manis~ kau didalam sana..."

" Ayo..buka pintunya, bermainlah bersama mama..kkk.."

Abigaeil dibalik pintu mengeleng pelan, perlahan beringsut mundur hingga membentur nakas dibawah tempat tidurnya.

Tubuhnya bergetar hebat dengan air mata menderas.

Itu bukan suara yang ia kenali, suara dingin yang cukup terdengar menakutkan ditelinga nya dan entah bagaimana otak kecilnya memintanya untuk menghindar.

" M-mama.. abi takut~" abi mengigit bibirnya mengenggam erat inhealer juga boneka kumamon miliknya wajahnya ia sembunyikan diantara lipatan lututnya.

" Kakak jelek hiks..tolong abi..mama hiks.."

" M-mama..! " abi terlonjak refleks memejam sembari menutup telinganya ketika mendengar pintu kamarnya digedor brutal dari luar.

" Hiks...hiks mama hh.. takut hhh.. uhukk.." abigaeil mengeleng tertahan di posisinya.

Buaggg...!

Buaggg..!

Buaggg..!!

Zanetta mengeram tertahan terus melayangkan pukulan pada pintu yang hampir bisa dibukanya.

" Sial..! "

Makinya, menoleh kearah pintu utama, ketika mendengar suara deru mesin mobil dan beberapa orang berlari mendekati rumah kecil itu.

zanetta mendengus kesal menyadari bahwa rencananya telah gagal, dirinya yakin itu adalah orang-orang suruhan suaminya.

" Sial..mas wishnu " dengusnya menatap pintu yang hampir terbuka itu.

" Kamu selamat kali ini... tapi tidak di lain waktu.."

Batin zanetta sebelum menghilang dari sana.

Aris membuka tergesa pintu utama rumah minimalis milik nyonya besarnya, melotot kaget ketika mendapati seorang tergeletak di antara berantakannya barang-barang, ruang tamu yang sudah tidak berbentuk lagi
membuat aris berpikir jika ia terlambat, telah terjadi sesuatu yang buruk di rumah ini.

Dengan langkah cepat aris mendekati sosok itu semakin terkejut ketika mengetahui jika itu adalah tyas kerabat nyonya besarnya yang ia temui beberapa waktu lalu.

Tyas membuka matanya perlahan menyadari ada yang menyentuh tangannya, pandangannya terbayang dengan telinga berdengung keras
ia masih sadar menahan sakit

" Astaga..! cepat bawa perempuan ini kerumah sakit..! " aris memekik tertahan pada bawahannya yang sibuk melakukan pencarian.

Tyas mengeleng pelan menunjuk pada arah tangga yang cepat dipahami oleh aris.

" A-abi..gael.." bisik tyas

Aris menegang mendengar suara lemah tyas, langsung berlari menuju lantai atas setelah memastikan anak buahnya mengurus tyas terlebih dahulu.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now