27.

11.3K 927 23
                                    

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀










Sore menjelang rumah besar itu terlihat sepi.
abigaeil mengerucutkan bibirnya lelah mondar-mandir sedari tadi, banyak hal yang ia lakukan semenjak pulang sekolah tadi sempat tidur juga dan syukurlah sekarang tubuhnya mulai membaik ia sudah tidak merasa lemas seperti sebelumnya.

Sekarang ia tengah duduk di ruang tamu memindai sekitar apa sekitar yang dapat ia lakukan saat ini, ia bosan sekali sudah hampir satu bulan dia tinggal dirumah ini, sudah hampir hapal seluk beluk rumah ini. inginnya sih bisa keluar rumah dia bosan terkurung di rumah besar itu.

" Huft... ngapain yah? " abigaeil bertopang dagu memikirkan apa yang bisa ia lakukan.

" Bosan, hhh... abi kangen mama, kangen kakak jelek, nenek coklat susu.. bibi bakpao paman loy.. kakek pisang.. kangen makan pai.. makan kue bikinan na mama~ "

Abigaeil mengehela nafas panjang, mempoutkan bibirnya, merasa rindu dengan kehidupannya dahulu.

" Pingin main sama ikan, pingin main piano juga tapi disini ndak ada piano.." abigaeil melihat sekeliling lagi tidak menemukan siapapun.

" Hhh... ke dapur aja deh bantu-bantu bibi masak..! " semangatnya bangkit dari duduknya.

Memasuki dapur, ia bisa melihat inah tengah berkutat dengan alat masak dibantu beberapa maid lainnya.

" Tuan kecil anda butuh sesuatu..."

Abigaeil menaikan satu alisnya, mengeleng menjawab pertanyaan maid tersebut.

" Bibi~ "

" Loh, abi ngapain abi mau sesuatu? " tanya idah melihat abigaeil berdiri di sana.

" Ndak ada, bibi mau abi tolong-tolong ndak?
abi bosan ndak tau mau apa.."

Keluh abi, inah mengeleng pelan dengan senyum diwajahnya.

" Ga ada, bosan kok mainnya di dapur.. bahaya nanti kena minyak panas. " inah menjawab menarik tubuh mungil itu dan mendudukkannya di pantry.

" Tapi bossenn bi~ " abigaeil merengek pelan.

" Abi gak punya pekerjaan rumah? tugas..? "

Abigaeil mengeleng sambil memainkan buah apel yang baru saja ditemukannya diatas meja.

" Ndak punya maka na abi bosen, abang, mass sama kakak belum pulang papa juga.. abi jadi ndak punya temen..huft.."

Inah hanya tersenyum memerhatikan wajah imut abigaeil, hingga melihat semburat kemerahan di pipi tembem itu.

" Ini kenapa lagi, kok merah abi? " tanya inah menyentuh di sudut bibir abigaeil yang memerah.

Abi mengeleng menyentuh ujung bibirnya mungkin itu terluka akibat nasi goreng pedas yang di makannya.

" Bii ayo kasih abi pekerjaan supaya abi ndak bosen terus " pinta abi

" Gak ada abi, ke ruang keluarga aja ya nonton tv bibi bantu nyalain tv-nya.."

" Duduk anteng sama bibi bikinin susu gimana " tawar inah

" Ndak... bosen kartun na jelek semua" abigaeil mengeleng menangkupkan kepalanya diatas meja

" Huum.. abi jadi kangen mama, kangen kakak jelek
kakak jelek kemana sih, kok ndak datang-datang " ucap abi sendu

" Eh anak ganteng ga boleh sedih gitu dong.." inah mengusap kepala si kecil dengan senyum teduhnya.

" T-tapi abi kangen bi~ "

" Kangen sama papa ya dek?! "

Abigaeil mengangkat kepalanya tersenyum cerah ketika melihat andhika berdiri didekatnya.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now