36

10.1K 1K 155
                                    



Andhika mengernyit kan keningnya ketika melihat amplop coklat tergeletak di atas meja kerjanya.

" Apa ini? " tanyanya sembari membuka benda itu.

Bola matanya membesar melihat isi amplop itu.

" Apa-apaan ini!" andhika geram meremas kuat benda ditangannya.

Aris menerobos masuk kedalam ruang kerja, setelah mendengar teriakan sang majikan memanggil namanya.

" Cek cctv, cari tahu siapa yang masuk ruangan saya sebelumnya! "

Aris mengangguk paham, keluar dari sana meninggalkan sang Tuan yang tengah dilanda kecemasan sepertinya.

drrrttt
drrrttt

Suara ponsel bergetar mengalihkan atensi andhika dengan gerakan sedikit kasar ia mengeluarkan benda persegi itu dari sakunya.

Unknown

Bagaimana hadiahnya suka?
itu baru hadiah kecil loh, sayang...
nanti aku kirim lagi, ya.

Aku pastikan kamu akan sangat menyukainya...

Love.

" Jalang sialan..! "

Andhika mengeram hampir membanting ponselnya, jika tidak melihat wallpaper handphonenya.

Foto anak bungsunya...

Dengan hembusan nafas panjang andhika mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya, melihat kembali isi dari amplop yang remuk diremasnya.

" Aku tidak akan kalah lagi, akan ku pastikan kamu membayar ini semua..."

" Tidak akan kubiarkan, kamu menyentuh anak-anak ku lagi, Zane..tidak akan! "

.
.
.
.
.
.
.

Wanita cantik itu tersenyum manis dari balik jendela mobil mewahnya, merapatkan kacamata hitam yang bertengger di hidung miliknya.
menutupi netra tajam yang awas pada gerbang yang terbuka memuntahkan para pelajar yang telah usai menjalankan kewajibannya.

Dengan seksama ia memperhatikan sekitar, kiranya memindai apakah yang ditujunya bisa ia temukan segera.

Seringai licik terukir pada bibir berlipstik merahnya

" I got you... honey "

ujarnya dengan gerakan perlahan menyalakan mesin mobilnya, dengan seringai yang kian menyeramkan menambah laju kendaraannya menghiraukan sekitar.

.
.
.

Zaidan keluar dari venano-nya memberikan isyarat pada adiknya agar tetap ditempatnya, berdecak kesal karena harus menyebrang ketika jalanan sedikit ramai.

" ADEK...! TUNGGU ABANG DISITU! "

Pekik zaidan, melihat abigaeil berdiri di tepi jalan.
dapat dilihatnya anak itu melongo kebingungan, apakah anak itu tidak mendengar teriakannya?

" Hg.. Abang idan teriak apa? " tanya abi melihat Zaidan diseberang sana melambai padanya.

Satu langkah ia turunkan ke aspal, melihat ke sekitar.

" ADEK JANGAN NYEBRANG! " teriak zaidan lagi

" Haissh..! " zai berdecak, abigaeil malah memajukan langkahnya.

" Dibilangin jangan nyeb_ "

" ADEK..!!! "

Belum sempat zaidan menyelesaikan ucapannya, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju kencang kearah sang adik.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now