"Aku tidak faham."

25K 2.2K 23
                                    

Budayakan Vote and Komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Clay tengah memandang gaun gaun yang terpajang di Manekin kayu yang ada tepat di depan wajahnya itu. Kata Marchioness Vellina mereka akan membeli Gaun untuk Debutante pertama Clay.

Bulan depan juga Debutante pertama Juzo. Seharusnya Pria itu Debut terlebih dulu. Tetapi, karena Kesibukan Juzo yang selalu membantu ayahnya. Debut nya itu di undur. Dan jadilah sekarang. Umur Juzo dan Clay hanya berpaut 3 tahun.
Jika Clay 16 tahun, maka Juzo 19 tahun.

"Pilihlah Gaun yang kau inginkan Nak." Ucap Marchioness sembari tersenyum manis pada Clay.

"Baik ibu." Ucap Clay senang. Tentu saja, ia senang. Ia kan mau foya foya. Dulu di dunianya. Violet tidak dapat Berfoya Foya. Sekalinya menghambur hamburkan uang, Violet akan menghitung terlebih dulu. Ia tidak boleh boros secara berlebihan. Karena Kehidupannya itu, yang membuatnya harus hemat.

Clay menatap Setiap pakaian yang ada. Mewah mewah semua pastinya. Tapi, bagi Clay. Pakaian itu semua sangatlah Norak. Karena terlalu banyak Riasan Riasan seperti mutiara, Berlian, dan beberapa Rombe Rombe yang terbuat dari Kain Tule.

"Astaga, tidak adakah pakaian yang terlihat biasa saja tapi terkesan mewah dan Elegan." Gumam Clay.

Clay Terus mencari. Hingga akhirnya, tatapan mata Gadis muda itu jatuh kepada sebuah Gaun berwarna Ungu Muda dangan campuran Berwarna Ungu tua, serta warna Violet. Selain Nama nya yang seperti Warna, yaitu Violet. Warna Kesukaan Clay atau yang jiwa Violet adalah Warna Violet. Selain Warna Violet, Clay juga menyukai warna Ungu mau itu tua atau muda. Yang jelas, Clay sangat menyukai warna itu. The Favorit Color.

"Wow, aku mau ini. Ini sangat indah." Ucap Clay berdecak kagum.

Selain warna yang ia sukai, ia juga suka dengan Desain milik gaun itu.
Gaun yang melihatkan bahu terbuka sangatlah Indah. Gaun itu memiliki Potongan Lengan Sabrina. Dan bagian bawah yang sedikit Mekar. Tidak terlalu banyak juga Rombe Rombe yang membuat gaun itu terkesan Norak. Gaun itu malah terkesan, anggun and Elegan.

Clay langsung mengambil Gaun itu dan memberikan Gaun itu kepada Seorang Pelayan untuk di bungkus.

Marchioness membawa Sebuah gaun berwarna Biru laut di tangannya. Bagi Clay, selera Marchioness sangatlah bagus. Lihatlah gaun yang di pegang oleh Marchioness. Sangat Elegan.

"Kau sudah memilih Nak?" Tanya Marchioness Vellina. Clay mengangguk mengiyakan ucapan ibunya.

"Sudah ibu." Marchioness mengangguk. Clay menatap ibunya sebentar. Ia lalu menatap ke arah bawah seperti tengah menimang nimang sesuatu.

Marchioness yang melihat tingkah Putrinya pun menatap Putrinya bingung.

"Ada apa sayang? Apa ada yang kamu inginkan, hm?" Tanya Marchioness penuh perhatian.

"Emmm--- ibu?"

"Iyaa?"

"Bolehkan Clay meminta sesuatu?" Tanya Clay takut takut.

"Um? Baiklah, katakan."
Clay tersenyum Tipis. Violet sangat beruntung bisa memasuki tubuh Clay Valencia La Rozie ini. Selain merasakan kekayaan, Violet juga dapat merasakan kasih sayang orang tua yang sangat ia harapkan dulu. Oya, ia juga mendapatkan kasih sayang dari seorang Kakak.

"Aku ingin pergi kepasar ibu. Aku lihat, banyak makanan yang nenarik. A-apakah boleh ibu?" Tanya Clay sembari memainkan jarinya berharap di bolehkan.

Marchioness Vellina menatap Putrinya Lembut. Walaupun ia tau, tidak baik pergi kepasar tanpa penjagaan yang ketat. Tapi Marchioness Vellina tidak tega pada putri kecilnya.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now