"Maudy."

11.1K 1.2K 7
                                    

Budayakan vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Clay menatap suami--- Duke Erland yang tengah melatih para Kesatria yang ia miliki. Clay menunduk kan kepalanya mencoba berfikir.

"Aku harus Caper, ya harus Caper."

"Biar antagonis ku itu menyukai Cia teman kecilnya ini. Dan aku akan kembali ke duniaku,,"

"Mungkin?" Persetanan dengan itu semua. Clay memilih akan Caper kepada sang Antagonis tampan itu. Ia akan mengubah sedikit alurnya, tanpa Gadis itu sadari, alurnya sudah sangat Belok. Ckckck!

"Emmm, ambil handuk sama air minum. Siap!"

💨💨💨

Duke Erland menatap para Kesatria, Panglima, dan Prajurit Prajuritnya yang tengah berlatih dengan giat. Ya, seperti inilah kegiatannya beberapa hari terakhir. Yaitu melatih para Anak buahnya, kesatria di kediaman Duke Leazeno itu.

Mereka akan mulai berperang sekitar 1 minggu lagi. Makannya, ia semakin melatih para kesatrianya terutama para Prajurit.

"Lakukan yang Benar!" Ucapnya Dingin dan Tegas saat melihat seorang prajurit yang berleha leha merasa seakan tidak ada beban.

"B-baik Duke." Ucap Prajurit itu sembari menunduk hormat dengan tubuh yang bergetar.

"Jangan Biarkan Musuh mengecoh kalian!"

"Fokuslah pada Tujuan utama!"

"Jangan terkecoh!" Ucapnya terus menerus memperingati.

"Perhatikan lawanmu!" Saat tengah asik meng instruksi para Kesatrianya tiba tiba terdengar suara nyaring yang merusak pendengaran.

"SUAMIIII~~~ YUHUUUU!"

"WAHAI PANGERAN BERKUDAAA~ CINDERELAK MU DATHANGGGG~"
Siapa lagi kalau bukan si Duchess? Yup! Dia Clay.

Duke Erland menghela nafas lelah. Ia berbalik melihat Istrinya yang tengah berjalan ke arahnya sembari membawa sebuah minuman. Dan makanan? Tapi, bentuknya aneh.

"Kalian istirahatlah terlebih dulu." Ucap Duke Erland sembari menatap Istrinya datar. Clay bergidik negeri saat melihat mata Tajam itu. Tetapi, ia tetap mencoba tersenyum manis.

Semangattt!

"Apa yang kau lakukan di sini." Tanya Duke Erland malas. Clay menatap ke arah bangku yang berada tepat di bawah Pohon Apel.

"Ayo ke sana terlebih dulu." Ajak Clay sembari berjalan menuju pohon apel itu. Entah dorongan dari mana, Duke Erland mengikuti istrinya yang sudah sampai di bangku itu.

Clay meletakkan semua makanan yang ia bawa di atas meja kayu.

Ia lalu menatap Suaminya yang tengah menatap makanan yang ia bawa dengan pandangan bingung.

"Haduh, orang orang zaman ini sangat Katro dan Kudet. Masa, donat bolong tengahnya aja pada gak tau." Gumam Clay sangat pelan.

"Apa katamu?" Tanya Duke Erland saat samar samar mendengar ucapan Clay.

"A--ah tidak." Ucap Clay. Clay pun meletakkan Piring berisi Donat. Ya, ia membuat donat dengan bahan seadanya.

"Ini makanlah." Ucap Clay pada Duke Erland. Pria itu menatap gadis di sebelahnya dengan tatapan bingung.

"Aku tidak faham apa ini. Dan kau memintaku memakannya? Ck!" Rasanya Clay ingin menampol wajah pria itu. Ya ampun! Gayanya selangit! Nanti nangesss!

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Onde as histórias ganham vida. Descobre agora