"Di Percepat?!"

10.8K 1.1K 31
                                    

Budayakan Vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

"Eeeee! Adohhhh! Ayoooo---- k-keluarrrrrr!"

"Eeeeeeeeerrrrrrr! anaknya s-si Duke, n-nakal woyyyy!!!"

"Hah huh hah huh! Helpppp----"

"Perlahan lahan Duchess, dorong perlahan." Ucap Tabib membantu persalinan Clay yang baginya sangat merepotkan. Tapi, sedikit maklum lah. Karena yang tengah ia tangani adalah Anak Pertama dari Sang Duchess dan Duke Leazeno.

"Huhhhh! Susahhhhhhhhh!!! Minta di---- eeeeeeee! Gorokkkkk! Ni-nih tanibbbbbbb! Aaaaaa!!! Reerreeeee!"

"Rereeeeererreeeeee!!! Eeeeeee!"

"Cepet keluar! Eeeee! A-aku pe-pengen B-boker!"

"Aaaaaaaaa---"

Cempluk.

Owekkk! Owekkk!
[Sbnrnya Author rada ngakak baca tulisan di atas woy. Bayi nya Owek Owekk, gak ada apa inspirasi suara bayi yang lain😔]

"Akhirnyaaa."

"Syukurlah." Clay menghela nafas. Akhirnya perjuangannya selesai sampai di sini. Akhirnya, akhirnya ia berhasil melewati ini semua di usia mudanya.

Di umurnya yang sebentar lagi delapan belas tahun sangat impresif bagi Clay.

Marchioness dan Marquess menatap khawatir ke arah pintu ruang persalinan, yang di mana Ruangan itu adalah Kamar utama.

"Lindungi Cucu dan Putriku ya Dewa." Ucap Marchioness Vellina berdoa meminta keselamatan Clay dan sang Baby.

Begitu pula dengan Marquess yang selalu mondar mandir menunggu kelahiran Cucu pertamanya.

Hingga akhirnya mereka mendengar suara Bayi menangis. Mereka menghela nafas lega sekaligus Terharu.

Marchioness menangis terharu. Tidak terasa, putrinya yang dulu sangatlah manja. Sekarang sudah menjadi seorang ibu.

Begitu pula dengan Marquess.
Clay putrinya yang saat baru lahir ia letakkan di dekapannya dengan penuh hati hati. Sekarang Putrinyalah yang akan mendekap cucu nya dengan penuh hati hati.

Setelah menunggu hampir satu jam. Tabib keluar dengan senyum lebar di wajahnya.

"B-bagaimana keadaan Putri d-dan Cucuku?" Tanya Marchioness dengan suara bergetar bahagia.

"Duchess tengah istirahat bersama Tuan muda Marchioness." Marquess mengerutkan alisnya.

"Tuan muda?"

"Selamat Marquess Marchioness. Cucu pertama kalian adalah Tuan Muda, laki laki." Ucap Tabib tersebut Full senyum.

Marquess tersenyum lebar. Tabib itu merasa hari ini adalah momen terlangka di dunia.

Karena, Marquess La Rozie di rumorkan tidak bisa tersenyum. Tapi ini apa? Senyumnya sangat lebar dan manus. Seketika Tabib menyukai Marquess karena ketampanannya.

Aku bisa gila. Batin Tabib tersebut.

"Kau boleh pergi." Ucap Marchioness menyadarkan tabib wanita itu dari keterdiamannya. Tabib mengangguk, ia lalu pamit untuk kembali.

"Lean!" Panggil Marquess pada bawahannya.

"Hamba Marquess."

"Bagikan sumber pangan kepada para Rakyat. Aku ingin, Rakyatku merasakan kebahagiaan yang aku rasakan." Ucap Marquess. Lean mengangguk. Lalu ia berpamit, mengerjakan tugas dari sang Marquess.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt