"Grace Kecil."

11.5K 1K 8
                                    

Budayakan Vote and Komen sebelum membaca!

Plis lah! Kan Chapter kmrn ada *Cup *Cup an nya. Nah kan Aku nanya tuh sma tmn aku🌜

"Emm, lanjutin gak ya?" Katanya gini.

"Udah lanjutin aja! Mantep!"

Anjrottt! Ini gimane! Yaudahlah, kita lanjut ya. Mwehehe,

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Cup!

Clay merasakan bibir dingin itu menempel tepat di bibirnya. Matanya membulat menyaksikan wajah Halus suaminya dengan sangat Dekat!
Ia juga merasakan jika Pria itu melumat Bibirnya.

SEKERINSOT! SEKERINSOT! AAAAA! AKU D-DICIUMMM! WOOO!

Duke Erland menjauhkan wajahnya dari wajah Clay, secara perlahan. Ia membuka matanya. Yang pertama kali ia lihat adalah wajah terkejut istrinya. Rasanya ia ingin menggigit pipi tembam istrinya yang berwarna merah itu.

"Heh, berani hm?" Clay mengejapkan matanya secara perlahan. Ia menepuk pipinya perlahan. Matanya langsung kembali menatap sang Antagonis yang terlihat sangat tenang.

"K-kau! Kurang ajar!" Kenapa di lepas! Kau tidak tau! Ini First kiss ku! Harusnya nikmati dulu Bodoh! Eh? Lanjutnya dalam Hati.

"Jika sekali lagi aku mendengar kau menyebut bahkan menyanjung seorang Pria. Maka, kau akan ku hukum, Lady Valencia." Seakan lupa akan Tujuannya yang hendak menagih hutang pada istrinya. Duke Erland langsung pergi meninggalkan Clay sembari membawa sepotong Donat di tangannya.

Duke Erland memegang bibirnya, sembari tersenyum samar.

Manis.

🦩🦩🦩

Clay menatap pantulan dirinya di meja riasnya. Ia memegang pipinya yang kembali memerah memerah karena--- ekhm!

"Aaaa! Huh! Hah! Huh! Hah!"

"Pipiiiii! Jangan merah merah gini donggg! Kan jadi ke ingettt!" Clay kembali menepuk tepuk pipinya yang masih memerah.

"Duchess---"

"JANGAN MASUK! AKU SEDANG SALTING BERUTALLL!" Teriak Clay melarang Elie yang hendak masuk. Elie terdiam di depan pintu. Padahal ia ingin memberikan pena yang di pinta Sang Duchess.

Elie mengurungkan niatnya. Ia pun pergi meninggalkan kamar Sang Duchess.

"Huaaa! Aduhhh! Antagonis sialan! Tau aja dia! Kalau aku ingin membuatnya jatuh cinta pada tokoh ini! Tapi kan jangan di cium juga!"

"Aku ini Violet! Bukan Clay!" Ucapnya sembari cemberut.

"Hehe, kalo di pikir pikirrr---"

Zwewenggg~

Cup!

Tiba tiba adegan tadi kembali nelintas di benakannya.

"Tidakkkkk!"

🦩🦩🦩

Duke Erland menatap sebuah kertas yang baru saja di kirimkan oleh Kerajaan di kediamannya. Lebih tepatnya Surat.

Jack menatap Tuan nya yang tengah membaca dengan raut wajah datar. Tapi, entah kenapa. Aura yang di keluarkan oleh Duke Muda itu tidak sedingin dan semengerikan seperti biasanya. Padahal, biasanya Duke Erland selalu mengeluarkan aura yang menakutkan.

Jack juga dapat melihat---- senyum tipis di bibir Tipis plus plus sedikit tebal itu.

*Surat

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now