"Buku Tolvar."

10.5K 1.2K 23
                                    

Budayakan Vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Clay terbangun dari tidurnya karena mendengar suara air yang sangat mengganggu. Ia mengucek matanya mencoba melihat dengan jelas.

Clay merasakan tangan seseorang berada di kelapanya. Clay melihat kebelakang.

Ia sungguh terkejut, saat melihat Kakaknya berada di belakangnya.
"W-Woy lah, Kakak tampan ngapain di sini?" Gumamnya tanpa suara.

Juzo menatap Clay tajam.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Juzo dengan tajam. Clay tiba tiba mengeluarkan air mata. Ia menangis. Juzo tentu saja heran.

"Hey? Ada apa denganmu?" Tanyanya sembari duduk di samping adiknya yang tengah menangis itu.

Greb

"Hikss! Kakak! Hiksss! Aku kembali! Hiksss! Cia kembali! Ternyata aku adalah Cia yang sebenarnya! Hikss!" Juzo terdiam. Ia tidak mengerti maksud adiknya.

"Apa maksudmu?" Kali ini Clay yang terdiam. Seharusnya ia tidak berbicara seperti itu pada Kakaknya!

Clay melepas pelukannya, lalu menghapus air matanya dan menarik tangan Juzo untuk mengikutinya.

Tibalah mereka di sebuah Goa. Juzo menatap Clay bingung. Sudah 1 tahun aku selalu datang ke bangunan ini. Tapi baru sekarang aku melihat Goa. Batin Juzo bertanya tanya. Memang ia sering mendengar suara air terjun. Tetapi, ia berfikir suara itu berasal dari alam.

Ternyata fikirannya selama ini salah. Karena saat ia dan adiknya berada di depan Goa 'misterius' itu suara air terjun semakin dekat.

"Clay apa kau----" melihat Senyum Clay, Juzo tidak bisa melanjutkan ucapannya. Clay tersenyum manis lalu ia menarik tangan kakaknya untuk ikut masuk ke dalam Goa tersebut.

"Wow." Kagum Juzo tanpa suara. Ini Pertama kalinya Juzo merasa sangat kagum akan keindahan alam. Tapi sejujurnya, ia tidak tau ini Buatan atau Asli.

Bagaimana tidak kagum, pasalnya di dalam Goa tersebut terlihat sangat bersinar. Dinding dinding goa terlihat beberapa Berlian yang menempel. Di bagian atas goa tersebut, bukan hanya beberapa lagi. Tetapi sudah di penuhi berlian yang menonjol indah.

Di tengah tengah Goa tersebut juga terdapat air terjun, yang di mana tepi tepinya di hiasi oleh berlian yang layaknya Bunga bunga dan Rerumputan yang mengelilingi air terjun tersebut.

Clay juga berdecak kagum. Kapan terakhir kali aku datang ke sini ya? Batin Clay.

"Tempat apa ini?" Tanya Juzo. Clay tersenyum manis. Ia sudah mengingatnya. Ternyata tidak butuh waktu lama. Ia sudah dapat mengingat semuanya.

Air tersebut adalah air pipis sang dewa. Air tersebut juga lah yang mengobati Cia kecil saat terluka.

"Apa kau ingat kak, beberapa tahun lalu. Aku pernah menghilang?" Tanya Clay. Juzo mengangguk. Benar, Clay pernah menghilang saat Clay mendapatkan luka di Punggung nya.

"Saat itu aku berada di bangunan ini." Ucap Clay. Juzo bingung, siapa yang membawa adiknya ke bangunan yang jelas jelas jauh dari kerajaan Azquella.

"Aku di sembuhkan dengan air ini." Ucap Clay sembari melihat ke arah air terjun yang ada di depan mereka.

"Air itu adalah air Pipis sang dewa." Entah kenapa, saat menyebutkan nama tersebut rasanya, Clay ingin tertawa ngak ngik.

Woylah! Bisa bisanya aku gak ketawa! Hahah! Air pipis sang dewa gak tuh. Ekhm! Mode cool.

"Air itu---"

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now