"Grace Marah."

11.3K 1K 10
                                    

Budayakan Vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

"Walaupun hewan, mereka tetap memiliki Perasaan." Clay berbalik. Ia langsung berlari ke arah suara tersebut.

Greb!

"Kakak, hikss!" Juzo menatap adiknya bingung. Kenapa adiknya menangis?

"Hikss,"

"Ada apa hm?" Tanya Juzo. Clay mendongak, ia menggeleng. Lalu kembali memeluk kakaknya.

"Terimakasih atas saranmu Clay. Berkatmu, aku---- kemarin tidak berubah." Ucap Juzo sembari mengelus rambut Clay.

"Benarkah?" Tanya Clay tidak percaya. Juzo mengangguk. Ya yang tadi menyahuti ucapannya adalah Kakaknya, Juzo.

Kemarin, saat Clay mengirimkannya Surat. Saat itu juga Juzo melakukan apa yang di sarankan sang adik. Dan alhasil, saran adiknya membuahkan hasil. Seharusnya ia akan berubah jika malam hari. Tetapi, kemarin. Ia tidak berubah sama sekali.

"Bagaimana kabar Lady Quelly?" Tanya Clay menanyai kabar Jenny. Juzo mengangkat kedua bahunya seakan tidak peduli.

"Hugh!" Clay berjalan beriringan bersama kakaknya.

"Kakak aku memiliki dua kuda baru. Yang itu bernama Juki, dan yang satunya bernama Fatimah."

"Aneh."

"Aku anggap itu pujian untukku."

Karena kehadiran kakaknya, Yang tadinya mood nya tengah down sekarang menjadi stabil lagi. Entahlah kenapa, ia sangat menyukai kehadiran Juzo. Apakah Cebong-nya menyukai kakak tampannya itu? Clay Sendiri tidak tau.

"Kakak?" Juzo menatap adiknya.

"Emmm--- bisakah aku bertanya?"

"Hm."

"Apakah Duke akan pulang satu setengah tahun lagi?" Tanya Clay sembari memainkan jari jarinya. Juzo menatap adiknya. Apa adiknya tidak di urus dengan baik di kediaman ini?

"Apa pria itu tidak mengurusmu dengan baik?" Tanya Juzo dingin. Clay menggeleng dengan Cepat. Ia takut akan aura kakaknya yang--- Errr,,, gimana ya jelasinnya?

"Katakan."

"T-tidak!"

"Lantas, kenapa kau bertanya seperti itu." Ucap Juzo sembari menatap adiknya lekat lekat.

"Aku hanya bertanya." Juzo mengiyakan saja. Malas lama lama ia berbicara dengan adiknya ini.

"Kak, apa benar kau mengurung lady Quelly karena takut dia menjadi orang ketiga dalam keluargaku?" Tanya Clay dengan serius.

"Um." Jawab Juzo tidak berbohong. Clay menatap kakaknya tidak percaya.

"Huh? Omg, ini gila." Gumam Dumil itu.

"Seharusnya kau tidak melakukan itu. Bagaimana bisa kau menyimpulkan bahwa lady Quelly akan menjadi orang ketiga dalam keluargaku?" Tanya Clay.

"Karena sikap suami gil---"

"Dia tidak gila!"

"Terserah."

"Jadi?" Tanya Clay.

"Apa?" Sahut Juzo malas.

"Lanjutkan." Juzo menghela nafas. Lalu pria itu melanjutkan kata katanya yang sempat tertunda karena jedaan sang adik.

"Karena aku pernah melihat Suamimu bersama wanita itu." Clay menatap Juzo dengan tatapan tanda tanya.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang