"Kue."

10.9K 1.1K 7
                                    

Budayakan vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

"Benarkah ibunda?"

"Tentu Putraku." Putra Mahkota Legan tersenyum manis mendengar kabar yang sangat ia tunggu tunggu dari mulut ibundanya.

"Karena ayahmu juga tengah mengurus beberapa keperluan untuk Peperangan. Mungkin, akan lama." Ucap Ratu Azquella itu. Putra Mahkota Legan tersenyum manis.

"Aku Faham ibunda. Setidaknya, aku sudah mendengar kabar membahagiakan ini." Membayangkan wajah imut itu. Putra Mahkota Legan langsung menggeleng kan kepalanya.

"Putri Jasmin? Putri aneh dan unik. Yang menyimpan sejuta pesona." Gumamnya mulai berkhayal.

"Haiss! Ada apa dengan diriku?"

🦩🦩🦩

"MELAMAR?" Melihat Respon Putrinya. Ratu Kerajaan Zrack itu tertawa pelan. Lucu sekali putrinya ini.

"Ibunda yang benar saja?"

"Putriku, duduklah terlebih dulu." Ucapnya memimpin Putri Jasmin agar duduk. Putri Jasmin menurut, ia duduk di samping ibundanya.

"Dengar, selain menjadi ratu di masa mendatang. Kau juga dapat memperkuat kerajaan kita Putriku." Sebagai Ratu, tentunya Ratu Riva juga harus berbuat licik untuk masa depan rakyat dan Kerajaannya ini.

"Ibunda tapi----"

"Cinta itu datang di akhir Nak. Kau harus berhenti bermain main dalam hidup ini, Jasmin."

"Kau bukan boneka yang harus selalu di gerakan. Kau harus menggerakkan dirimu sendiri, untuk masa mendatang nanti." Ucap Ratu Zrack itu.

Putri Jasmin menunduk. Benar kata Ibundanya. Ia harus menjadi berguna. Salah satunya, menerima lamaran ini.
Lagi pula, wajah Putra Mahkota Legan itu tidak terlalu buruk. Pas lah untuk selera para lady bangsawan.

"Akan aku Fikirkan." Setelah mengatakan hal tersebut. Putri Jasmin langsung pergi meninggalkan ibundanya yang masih tersenyum manis sembari menatap punggungnya, yang perlahan menghilang.

"Aku percaya akan pilihanku kali ini Suamiku." Raja kerajaan Zrack yang baru sampai di depan pintu langsung menatap istrinya yang tersenyum.

"Aku tau itu. Jasmin-ku sudah besar. Dia tau mana yang benar, dan mana yang tidak, Riva."

🦩🦩🦩

"Sial! Tanganku sudah tidak selincah dulu!"

"Bagaimana caraku untuk membuat Putra Mahkota sombong itu bertekuk lutut di hadapanku?!"

"Ayolah! Dewa Zeus, tolong kembalikan kelincahan tanganku dalam berpedang." Grace terus saja mengoceh sembari mengayunkan pedangnya.

"Aduhh, bagaimana---"

"Kau tidak akan bisa melawanku jika hanya menggerutu tidak jelas, Lady." Mendengar suara orang yang berhasil membuatnya kesal, Grace langsung menambah kecepatan tangannya.

"Bagaimana kau bisa menang, jika dirimu sendiri di kuasai oleh emosi?" Ocehnya lagi.

Berisik sekali orang satu ini! Batin Grace.

Sreng!

Karena Kesal, Grace membuang asal Pedangnya. Ia lalu berjalan untuk pergi. Putra Mahkota Regan yang melihat hal itu bukannya marah malah tertawa pelan. Apa tertawa? Yang benar saja!

"Gadis gila itu."

Byurrr!

"T-Tolongg! Blubuk--- Blubukk!" Mendengar decak-kan air dan suara seseorang meminta Tolong, Putra Mahkota Regan langsung menatap ke asal suara.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang