"Dampu Bulan."

12.4K 1.2K 17
                                    

Budayakan vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Jenny tengah duduk dengan beberapa lady lady yang mengikuti sayembara menjadi Putri Mahkota, sekaligus Ratu untuk kerajaan Zrack nanti.

Lady Keluarga Ponex, Lady dari Keluarga Hazi, Lady dari Keluarga Olivie, Lady dari Keluarga Tarisan, Lady dari Keluarga Flira, Lady dari Keluarga Sizu, Lady dari Keluarga Carlionza, Lady dari Keluarga Vionza, semuanya para kandidat juga ada di sana.

Termasuk sepupunya yang tengh berusaha menurunkan sedikit lengan gaunnya, Grace Naomi Ilve.

Jenny melirik sepupunya Khawatir.
"Apa kau baik baik saja Sepupuku?" Tanya Jenny menatap Grace khawatir.

Grace tersenyum mendengar ucapan Jenny. Ia tidak apa apa. Sungguh.
"Aku tidak apa apa Sepupu. Kau tidak perlu Khawatir." Ucap Grace tenang. Jenny mengangguk kan kepalanya Faham. Tanpa Jenny sadari, sebenarnya Grace sedang menyembunyikan tangannya yang memar memar.

Maafkan aku Sepupu. Aku tidak bisa berkata jujur. Aku harap, kau terpilih Sepupu. Batin Grace yang melihat Tatapan penuh puja milik Jenny saat melihat Putra Mahkota kerajaan itu memasuki Aula.

"SEMOGA DEWA ZEUS SELALU MELINDUNGI DAN MEMBERIKAN UMUR PANJANG UNTUK YANG MULIA RATU DAN YANG MULIA PUTRA MAHKOTA." Ucap para lady bangsawan bersamaan sembari menundukkan dirinya sopan.

"Baiklah! Dengan ini! Aku! Ratu Riva akan memulai pemilihan ini."

"Bagi kalian para Lady siapa yang dapat menarik perhatian Putraku. Maka, kalian adalah Putri Mahkota yang kami cari." Putra Mahkota Regan berdecak pelan mendengar ucapan sang ibunda.

Ratu menatap Putranya sembari tersenyum lirih. Ia tau, putranya tidak menginginkan Sayembara semacam ini. Ia tidak membutuhkannya. Tetapi, demi kebaikan putranya sendiri. Ratu bisa buat apa? Tidak mungkin ia hanya diam sedangkan putranya menjadi Perjaka tua. Ckckck, tidak elit.

Kalau para Reders komen seperti ini bagaimana.
Ganteng elit.
Dapet bini sulit.

Putra Mahkota menatap para lady yang menatapnya kagum, dengan tatapan datar. Lebih baik ia berlatih pedang dari pada harus mengikuti kegiatan aneh ini.

Aneh? Ya, aneh baginya.

Tetapi, tatapan mata Putra Mahkota Regan terhenti pada seorang lady menor, tetapi terlihat polos dan--- ketakutan.

Dia?

Apa yang di lakukan wanita itu di sini?

Tidak mungkin dia mengikuti Sayembara aneh seperti ini bukan?

Tetapi, apa yang di lakukannya di sini. Jika bukan mengikuti sayembara aneh ini.

"Baiklah. Para lady, sesuai yang kami bacakan. Jika nama kalian terpanggil. Kalian bisa lebih dulu naik ke atas."

"BAIK YANG MULIA RATU!"

🦩🦩🦩

"Aku bosannnn~"

"Mau main deprok deh. Emm, sepertinya tidak buruk. Baiklah, kita main Deprok!" Elie yang mendengar ucapan sang Duchess di buat bingung. Apa itu Deprok?

"Elie?" Panggil Clay. Elie yang merasa namanya di panggil pun menoleh. Ia menatap sang Duchess bingung.

"Ada yang bisa hamba bantu Duchess?" Tanya Elie. Clay mengangguk antusias. Lalu ia meminta Elie mencarikan beberapa benda yang ia perlukan.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now