"Atla Putra-ku."

12.4K 1.1K 45
                                    

Budayakan Vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

"K-Kau!"

"Cia." Dengan tatapan tidak percaya. Clay bangkit dari duduknya. Ia menatap Pria di depannya.

Clay menatap Pria yang hanya menggunakan sebuah kain yang menutupi bawahnya. Sedangkan, atasnya tidak ia tutupi. Hingga melihatkan luka panjang, dan Tubuh atletisnya yang basah karena air.

Pria itu mendekat. Clay mematung mencoba mencerna apa yang ia lihat.
Apa ini mimpi? Jika iya, jangan bangunkan aku.

Pria itu mengikis jarak diantara Clay dengan dirinya.

"Cia." Air mata Clay semakin turun. Ia lalu memeluk Pria itu dengan erat.

"Haa! Kenapa! Hiksss!" Duke Erland memegang wajah Istrinya yang terlihat sangat berantakan.

"Ada apa hm?"

"K-kau---"

"Katakan ini bukan Mimpi Tolvar. Hiksss, katakannn." Ucap Clay sembari menatap mata Pria yang ia cintai itu.

Ya, Pria yang Clay lihat adalah Duke Erland. Clay tidan tau kenapa bisa suaminya--- be-berdiri tegap seperti ini?

"Cia tenanglah."

"A-aku, aku tidak---"

"Cia."

"Tolvar a-aku---" Duke Erland kembali menegang Pipi istrinya yang sedikit tirus itu.

"Hey tenanglah. Ini aku. Nyata." Ucap Duke Erland dengan serius. Clay menatap Duke Erland tidak percaya. B-bagaimana bisa?

"Tapi--- bukankah kau---" Duke Erland memeluk istrinya. Ia mengangkat Clay lalu ia duduk dan meletakkan Clay ke dalam pangkuannya.

Clay masih dengan ke syokannya. Sedangkan Duke Erland hanya bisa tersenyum tipis melihat wajah syok istrinya.

"Apa kau lupa?" Clay Menoleh menatap wajah tampan suaminya.

"Jika seseorang yang sudah di tentukan garis jodohnya. Tidak akan bisa mati, Istriku. Kecuali----"

"Kita mati bersama." Ucap Duke Erland menatap Clay serius. Clay terdiam. Ia kembali mengingat ucapan Mertuanya, Elanor.

"Jadi----" Duke Erland hanya tersenyum.

"Bisa di katakan, ini mati suri." Clay menggeleng tidak percaya. Ia tidak percaya dengan semua ini. Ini benar? Jika sudah di tentukan garis jodohnya, maka---

"Hiksss, kau kembuatku takut! Kau tau itu! Hiksss! Kau!" Duke Erland tertawa saat merasakan tangan kecil istrinya mencubit perutnya.

"Kau! Kau membuatku menangis Seharian! Kau tau itu hugh?!" Duke Erland mengerutkan alisnya seakan tidak percaya.

"Oya? Benarkah itu?" Clay menatap Marah suaminya.

"Kau kira aku berbohong!" Duke Erland menaikkan satu alisnya saat melihat istrinya kembali menangis.

"Ada apa hm?"

"Kau membuatku menangis Hiksss! K-kau tega? hiksss! Kau jahat! Kau jahat! Hiksss! Aku membencimu!" Clay Hendak bangkit. Tapi di tahan oleh Duke Erland. 

"Maafkan aku, Cia. Aku tidak berniat ingin membuatmu bersedih." Clay menatap manik mata Pria itu. Mencoba mencari kebohongan. Namun, nyatanya nihil. Clay tersenyum. Ia lalu kembali memeluk Duke Erland dengan sangat erat.

Duke Erland menghirup dalam dalam aroma tubuh istrinya. Wangi kesukaannya.

"Jangan tinggalkan aku lagi." Pinta Clay di sela sela pelukan mereka.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now