"Mengakhiri Hidup."

10.6K 1K 13
                                    

Budayakan Vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Pagi pagi sekali, kediaman Leazeno sudah ramai. Mereka semua yang berada di sana. Hendak memberikan penghormatan pada sang Duke muda.

Mereka tengah menunggu Pasukan Duke Erland sampai ke kediaman Leazeno. Di katakan, mereka sudah sampai di Perbatasan Kerajaan.

Prajurit yang berjaga berbaris rapi. Mereka semua seakan ikut berduka cita atas kematian Duke besar seperti Duke Erland.

Hingga Akhirnya. Pasukan Duke Erland sudah terlihat dari kejauhan. Marchioness yang tengah menggendong Atla menatap Putrinya yang berada di depan. Wanita tua itu menghela nafas. Lalu menarik nafas dalam dalam.

Air mata Clay kembali menetes. Saat Jack dan seorang lainnya di sebelahnya yang ikut mengangkat Peti mati Duke Erland menginjakkan kakinya di halaman Kediaman Leazeno. Tiba tiba ada angin yang menyapu wajah Clay. Rambut indahnya yang hanya di biarkan tergerai terbang terbangan.

Kau kembali, tapi tidak dengan kehidupan, Tolvar.

Kau kembali padaku, namun kau ikut kembali padanya.

Setelah sepuluh menit berjalan di halaman luas menuju Castil akhirnya Jack dan Kesatria yang lain tengah berdiri tegak di depan Peti Mati Duke Erland.

Juzo meminta beberapa orang membuka peti mati itu. Peti Mati terbuka. Juzo mengajak adiknya untuk melihat suaminya.

Clay menunduk. Ia menghapus air matanya. Lalu berjalan mendekati Peti mati itu dengan bergetar.

Clay melihat siapa yang ada di dalam. Suaminya. Suaminya yang masih terlihat sangat tampan walaupun pucat dan tubuhnya memburu.

"Hiksss, t-tidak." Tangisnya pelan sembari memegang rahang tegas suaminya. Tubuh dingin suaminya membuktikan bahwa memang benar, Duke Erland telah tiada.

"Bangunkan suamiku dari mimpi buruk ini ya Dewaa, hiksss." Tangis Clay. Clay perlahan memundur. Membiarkan para Kesatria mengangkat kembali peti mati itu.

Tradisi di Kerajaan Azquella, jika ada seseorang yang meninggal. Maka orang tersebut harus di letakkan di kamar orang itu berada. contohnya Duke Erland. Karena Duke Erland telah tiada, maka tubuh Duke Erland harus di letakkan di kamarnya. Hal ini adalah salah satu Contoh bentuk Penghormatan Terakhir bagi Masyarakat di Kerajaan ini.

Jack dan beberapa Kesatria termasuk Juzo mengangkat peti mati Duke Erland. Clay hanya bisa menatap Peti Mati suaminya yang di bawa masuk ke dalam Castil.

Karangan bunga, dan banyak lainnya memenuhi halaman Castil Leazeno. Para Rakyat menatap Duke mereka dari depan pintu gerbang dengan tatapan sedih.

Walaupun sedingin, sekejam, dan Se-lainnya. Duke Erland tetaplah abdi Kerajaan yang telah menjaga mereka, para Rakyat maupun Bangsawan.

Dari menjaga mereka dari Pemberontak, bandit, dan lain lain.
Duke Erland, bagi mereka sangatlah berjasa.

Mereka semua yang menggotong Peti mati Duke Erland berjalan ke arah kamar utama. Kabar Duke Erland dan Duchess Leazeno, Clay.

🌌🌌🌌

Malam pun tiba. Para Bangsawan sudah berpulangan ke kediaman mereka masing masing. Clay melihat penampilannya dari cermin.

Mata yang sembap dan hitam. Hidung yang memerah karena terus menangis. Gaun hitam yang ia gunakan juga sudah berantakan.

"Putriku---"

"Ibu?" Marchioness yang hendak mengatakan sesuatu terhenti. Marchioness Vellina menatap putrinya.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now