EKSTRA 2

8.9K 680 5
                                    

Sesuai surat yang di kirimkan oleh Putri Livia, putrinya Ratu Jasmin, whehe, bukan Putri lagi ya! Putrinya Ratu Jasmin, dan Raja Legan.

"Ayo anak anakku kita makan terlebih dulu." Saat Edylin dan Evylin menuruni tangga. Mereka langsung di sambut dengan suara ibunya.

Di samping ibunya kakaknya tengah menatap adik adiknya itu.

"Kakakkkk!" Teriak Evylin. Edylin menatap Kembarannya yang berlari ke arah kakaknya, Atla.

Atla yang melihat adik bungsunya berlari pun langsung menatap Evylin tajam.

Clay yang merasakan hawa hawa tidak baik pun langsung berdhm.

"Ekhm! Ayo kecebong kecebongnya Duke Erland, sekarang kita sarapan. Karena sekarang sudah waktunya sarapan." Atla mengangkat adiknya. Ia lalu memangku Evylin. Walaupun umurnya masih kecil, namun Tidak dengan tubuh Atla.

"Pagi." Mereka menoleh ke arah Tangga. Terlihat ayah mereka baru menuruni tangga. Duke Erland berjalan ke arah bangkunya yang berada di sebelah istrinya. Sebelum duduk, Pria itu mencium pipi Istrinya singkat.

"Astagaa, haisss!" Kesal Clay ia langsung menatap Suaminya tajam yang bisa bisanya mencium pipinya di depan anak mereka. Sedangkan Si Pelaku hanya mengangkat Pisau dan garpu yang berada di atas meja.

Edylin yang melihat sikap ayahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Mari makan." Ucap Duke Erland.

Setelah beberapa menit. Akhirnya mereka sudah selesai sarapan pagi. Duke Erland mengelap sudut bibirnya dengan sapu tangan. Evylin menatap ayahnya.

"Ayah?" Panggil Evylin. Duke Erland menoleh. Ia menatap Putrinya yang berada di pangkuan kakaknya.

"Ada apa?" Tanya Duke Erland lembut.

"Aku dan Edylin akan pergi meminum teh di Istana. Putri Livia mengundang kami. Emm--- apakah kakak juga di undang?" Tanya Evylin menoleh menatap kakaknya. Atla mengangguk singkat.

"Nah, aku, Kakak, dan Edylin akan ke istana mengikuti Pesta Teh, ayah." Duke Erland memangku dagunya dengan tangan. Ia mengangguk anggukan kepalanya mendengar ucapan si bontot.

"Benarkah?"

"Iya! Aku sangat senang Putri Livia mengundangku!" Ucap Evylin. Edylin menatap kembarannya tidak percaya.

"Bukankah karena ada Tuan muda?" Tanya Edylin. Duke Erland menatap Edylin, Anak keduanya. Ia tertawa pelan. Atla tersenyum tipis mendengar ucapan adik pertamanya.

Sedangkan Clay? Wanita itu menatap Putrinya tidak percaya.

"Edylin, a-aku tidak begitu. A-aku senang kok datang ke istanaa." Ucap Evylin sembari cemberut. Clay memijat kepalanya yang terasa pening.

"Tetapi bukankah memang seperti itu?" Tanya Edylin jujur. Duke Erland mengusap kepala Edylin.

"Tidak! Aku tidak begitu! Ayahhhh."

"Hm?"

"Aku tidak begituuu." Ucap Evylin. Duke Erland menatap Istrinya. Ia mendengar gumaman istrinya. Makannya, ia menatap Cia-nya.
Apa mereka anakku? Itulah gumamannya.

"Baiklah baiklah. Siapapun itu ayah percaya. Jadi Pergilah. Tetapi ingat, kalian tidak boleh nakal. Jika tidak, ayah akan menghukum kalian." Ucap Duke Erland tegas. Edylin dan Evylin mengangguk.

"Atla, jaga mereka." Atla mengangguk.

"Ayo." Ucap Atla. Si kembar mengangguk. Lalu mereka mengikuti kakaknya dari belakang.

"Dada Ibuuu! Dada Ayahhh! Muachhh! Gadis cantik ini pergi Duluuu!"

🦩🦩🦩

Setibanya mereka di Istana Azquella Evylin langsung melompat turun dari kereta kuda. Hal itu membuat Atla Ceramah.

"Kau tau itu berbahaya?" Tanya Atla dengan tajam. Evylin bersembunyi di balik tubuh kembarannya. Edylin menatap kakaknya bingung. Kenapa jadi dia yang seakan di omeli?

"Haisss, kakak. Aku tidak sabar bertemu----"

"Lelaki." Ucap Edylin. Evylin yang mendengar ucapan Edylin langsung mendorong pelan bahu Edylin. Edylin mengangkat bahunya acuh.

"Ingat, jika sekali lagi kau seperti itu. Aku pastikan, Ayah tidak akan mengizinkanmu untuk keluar castil." Ucap Atla. Evylin mengangguk takut. Ia paling takut pada kakaknya.

"Jadi, ayo kita masuk." Ucap Edylin mencairkan suasana. Evylin yang tadinya menunduk takut, langsung mengangkat kepalanya dengan raut wajah bahagia.

"Ayooo!"

Tiga bersaudara itu pun berjalan memasuki Istana. Mereka berjalan terus ke arah kediaman Putri Livia, Kediaman Jamet. Namanya. Hufttt! Ibunya yang berikan. Kata ibunya, Artinya sangatlah keren. Jamet artinya Keren. Kata ibunya. Livia mengiyakan saja.

Sesampainya di sana. Kediaman Putri kerajaan Azquella itu sudah cukup ramai. Namun belum terdapat Putri Livia atau tuan rumah di sana. Hanya terdapat kakaknya yang terlihat sangat malas dengan tatapan Para gadis gadis yang menatap ke arahnya. Padahal ia masih kecil.

Baiklah, mari kita Perkenalan.
Diran Turyus La Rozie
-Putra Juzo

Colen Rodrick Zrack
-Putra Raja Zrack. Kebetulan sekali, karena Colen tengah belajar di Kerajaan ini. Ia jadi mengikuti kegiatan yang baginya membosankan. Namun, ia tetap mengikuti kegiatan ini, karena paksaan dari Saudaranya.

Arthur Oliver De Azquella
-Putra Raja Azquella.

William Josth Aguastion
-Putra Josft dan Jenny.

Dan banyak para lady bangsawan lainnya. Karena mereka bukan pemeran yang cukup penting untuk Ekstra Chap ini. Jadi gak perlu di sebutin lah.

Drian Turyus La Rozie
Colen Rodrick Zrack
Arthur Oliver De Azquella
William Josth Aguastion
Gisele Livia De Azquella
Ethen Victor Atlaric Leazeno
Edylin Valentine Leazeno
Evylin Valentine Leazeno

Jadi? Mereka pemeran yang cukup penting untuk beberapa Chap ke depan.

"Wow, ramai juga ternyata." Gumam Evylin. Edylin mengangguk singkat. Mereka pun langsung duduk ikut Bersosialita.

"Wow, lihatlah siapa yang datang!" Ucap William senang. Evylin memutar bola matanya malas mendengar ucapan William.

"Ck, kenapa harus ada kau di sini." Ucap Evylin. Atla menatap adiknya. Bisa bisanya masih kecil Sudah berkata seperti itu.

"Hem! Aku malas." Gumam Evylin. Edylin tersenyum tipis saat Saudaranya mengajaknya bergurau.

"Haduh, aku suka bingung. Kenapa aku selalu terhempit antara pria tampan?" Gumam Evylin pasanya di sampingnya terdapat dua orang pria tampan.

Colen dan Arthur. Apa lagi, mereka sama sama Calon raja di masa Depan. Wowww! Debakkk! Impresif!

"Apa mulut kecilmu tidak lelah berbicara terus." Ucap Pangeran Colen datar sembari menyesap tehnya dengan tenang. Evylin menatap Pangeran Colen yang berada di sebelah kirinya. Ia lalu berkata sembari menyandarkan punggungnya di punggung kursi.

"Tidak, karena mulutku berguna untuk berbicara bukan diam saja." Ucap Evylin tenang.

"HELOOOO! SEMUANYAAA! PUTRI CANTIK SUDAH DATANGG!"









nih Ekstra Part lagi. Nanti lagi ya!!! Papayyy! Jgn lupa Vote and Komen!

Satu lagi, jgn lupa Folow akun aku bumbuayam

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now