"Syarat!"

17.1K 1.7K 6
                                    

Budayakan Vote and komen sebelum membaca

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Hari ini tepat dimana akan kedatangan Duke Erland. Mereka akan melaksanakan Pertunangan antara Duke Erland dan Lady Valencia.

Clay tengah meratapi nasibnya yang sangat malang di dunia yang ia buat sendiri. Rasanya ia ingin tidak mengadakan Pertunangan ini. Tapi, kenapa hatinya berkata lain?
Hatinya memilih, seakan berkata aku harus menerima Pertunangan ini! Harus!

"Bagaimana Clay?" Tanya Marchioness pada Putrinya, Clay. Clay menatap ibunya. Ia menghela nafas lala mengangguk. Setelah mengangguk, Gadis itu menatap ke arah Duke muda yang masih saja mempertahankan wajah datarnya.

Marquess dan Marchioness
Clay menatap Duke Erland sembari memelototi pria itu. Duke muda itu mengerutkan alisnya bingung. Tapi ia langsung mengubah raut wajah nya menjadi datar kembali.

"Emmm? Ayah, aku akan memgajak Duke Kurang ajar--- maksudku, Duku Tampannn! Ini ke taman." Ucap Clay menekan kata Tampan dengan kesal. Marquess dan Marchioness mengangguk mengiyakan.

Duke Erland pun mau tidak mau mengikuti Clay yang sudah berjalan di depannya. Duke Erland mengerutkan alisnya saat melihat Clay menatapnya sembari tolak pinggang.

"Aku tau. Kau mengajakku kemari, pasti ada maksud tertentu bukan?" Tebak Duke Erland. Clay mengangguk setuju. Ternyata duke muda ini cepat tanggap.

"Bagus. Kau cepat tanggap juga ya Duke muda." Ucap Clay tanpa rasa takut sama sekali. Duke Erland semakin bingung akan gadis di depannya. Orang orang yang bersama dengannya. Pasti akan takut mengatakan hal seperti Clay. Tapi gadis ini? Berani sekali gadis Muda ini pada dirinya yang sudah seperti Tiran.

"Dengar Duke muda. Aku mengajukan syarat untukmu."

"Syarat?"

"Ya! Kau tidak boleh menyentuh gadis manis sepertiku. Jika kau sudah menikah denganku! Faham?" Tawar Clay. Duke itu tidak bergeming. Lalu ia mengangguk mengerti, apa maksud ucapan Gadis di depannya.

"Baik, sebaliknya. Kau tidak boleh mengikut campuri urusanku. Bagaimana?" Clay mendengkus. Lalu ia berkata.

"Ck! Itu sangat Ez." Ucap Clay sembari tersenyum bangga. Ez?

"Terserah." Setelah mengatakan itu, Duke muda itu langsung pergi meninggalkan Clay yang masih tersenyum bagaikan orang gila.

🌸🦩🌸

"Apa? Bagaimana bisa Putra Mahkota?"

"Dia adalah gadis yang menarik Ibunda. Aku menyukainya, Gadis itu bagaikan tantangan."

"Putraku. Kau tidak boleh memaini perasaan seorang gadis seperti itu. Jika kau melakukan hal itu. Kau sama saja melukai hati Ibunda."

"Ibunda tidak mengajarkanmu melakukan hal seperti itu Legan."
Putra Mahkota Legan menatap ibunya penuh sayang. Ia sangat menyayangi wanita di depannya itu.

"Tapi aku menyukai gadis itu, Ibunda."

"Jika kau menyukainya bukan karena tantangan. Ibunda merestuimu, Putraku."

"Tapi jika kau menyukainya karena tantangan. Ibunda melarang Keras dirimu Putra mahkota Legan." Ucap Ratu Bianca.

"Baiklah ibunda." Ucap Putra Mahkota Legan pasrah.

"Tapi, dia benar benar gadis yang menarik. Aku menginginkannya. Tolong, kirimkan lamaranku untuknya Ibunda." Ucap Putra Mahkota Legan. Ratu Bianca mengelus Surai Hitam legam putranya. Ia lalu berkata.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now