"Akhirnya kau datang Putraku."

11.7K 940 7
                                    

Budayakan Vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Clay menatap para Bangsawan yang asik berdansa. Ia bergantian menatap Suaminya yang tengah berbincang dengan bangsawan lainnya sembari menggendong Atla di tangannya.

"Ck! Sungguh Pria yang sangat tidak peka!" Kesal Clay. Clay melirik ke arah seorang Pria paruh baya yang tengah menatap Bangsawan Bangsawan yang tengah berdansa.

Clay mendekati Pria paruh baya itu, yang tak lain adalah Count dari kerajaan Zrack.

Sebelum mendekati pria itu. Clay melirik suaminya. Yang tepat saat itu, Duke Erland juga tengah menatap ke arahnya. Clay langsung mendekati Pria itu.

Dengan logat mulut Istrinya. Duke Erland tau, bahwa istrinya, akan mengajak Pria tua itu berdansa.

Aku akan berdansa dengannya!

Duke Erland menatap punggung istrinya dengan bisa saja. Benarkah istrinya akan mengajak Pria tua itu berdansa? Seingatnya dulu. Cia sangat tidak menyukai berdansa dengan Pria tua. Aneh memang. Tapi ya, itu seingatnya Dulu.

"Aku tidak yakin, dia akan benar menepati ucapannya." Ucap Duke Erland tenang, sembari mencium pipi Atla.

Duke Erland menatap Punggung istrinya tajam, saat istrinya benar benar mewujudkan ucapannya.

"Wanita ini." Geramnya kesal.

Clay menyentuh Pundak Count itu. Count menoleh. Ia tersenyum manis pada Clay. Clay yang melihat Senyum itu merinding. Tidak Like like, seperti pedofil. Batinnya.

"Ada yang bisa Saya bantu Duchess?" Tanya Count itu. Clay Mengangguk.

"Emm--- saya ingin bertanya, dimana Toilet?" Tanya Clay. Count mengangguk. Ia lalu menunjuk ke arah sebelah kiri.

"Disanalah Duchess." Ucap Count paruh baya itu. Clay mengangguk sembari mempertahankan senyum manisnya.

"Terimakasih Count, aku akan----"

Grep!

Ucapan Clay terhenti kala seseorang menarik pinggangnya dan menariknya menuju tengah tengah. Tempat Bangsawan Bangsawan berdansa.

"Kau---"

"Kau tidak boleh nakal, wahai Duchess." Clay mengerutkan alisnya. Ia lalu menjawab dengan tenang, sembari meletakkan satu tangannya di pundak sang Suami.

"Aku tidak nakal, wahai Duke. Habisnyaaa, suami ku tidak ingin di ajak berdansa. Jadi aku akan berdansa dengan Pria itu." Ucap Clay dengan tenang.

"Oya?"

"Ya, Suamiku lebih memilih membahas pekerjaannya dengan dengan bangsawan bangsawan itu." Ucap Clay lagi.

"Jadi, anda Cemburu Wahai Duchess?" Tanya Duke Erland semakin merapatkan tubuh mereka.

"Oh, tentu saja Wahai Duke."

Duke Erland menatap Istrinya rumit. Lalu ia berkata...

"Tetapi, bisakah tidak dengan Pria tua itu?" Kesal Duke Erland. Clay mengangkat sebelah alisnya merasa bingung.

"Ada apa? Dia tampan bagik---"

"Tampan bagimu hm? Yang tua seperti itu kau bilang tampan. Sedangkan aku yang hanya terpaut dua tahun denganmu tidak pernah kau bilang tampan." Ucap Duke Erland. Rasanya Clay ingin tertawa mendengar ucapan Suaminya yang terbilang lucu.

Ya aku akui, aku tidak pernah mengatakan bahwa Antahonis ku Tampan. Tetapi, dalam hati ku aku selalu mengakui bahwa Tolvar lelaki tertampan di hidupku. Batin Clay.

AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'Where stories live. Discover now