AKU ISTRI DUKE ANTAGONIS 'TRANSMIGRASI'

"asal usul tangan Putri Jasmin"

Budayakan Vote and komen sebelum membaca!

Happy Reading🌸

🦩🦩🦩

Clay tengah menatap sebuah surat yang dikirimkan oleh Putri Jasmin di Kerajaan zrack

Putri itu mengundang dirinya untuk minum teh di kerajaannya. Kerajaan Zrack dan Azquella, tidak terlalu jauh.

*Surat.

Untuk Lady Valencia.
Aku, Putri Jasmin Grazila Zrack mengundangmu untuk datang ke Kediamanku di Kerajaan Zrack.

Aku mengundangmu untuk pesta Teh di kediamanku.
Aku tunggu Kedatanganmu Lady Valencia.

Putri Jasmin

Tertanda stempel putri.

Clay membuang kertas itu. Baiklah, aku akan Pergi!

Clay langsung meminta Tily untuk membantunya membereskan diri.
Sementara Clay sendiri sudah memasuki kamar mandi.

"Apa nona tidak merasa Jijik dengan Tuan Putri Jasmin? Yang memiliki luka bakar di bagian tangan Kanan nya?" Gumam Tily sembari mengingat putri keluarga Zrack itu.

"Tuan Putri katanya si orang yang baik. Tapi, ia juga banyak di benci para lady lady karena luka bakar di tangan kanannya itu." Gumam Tily sembari memilihkan gaun yang akan Clay gunakan nanti.

🌸🦩🌸

"Haha, Lady bisa saja."

"Tapi, apa yang Lady Planta ucapkan itu. Ada benarnya Lady Auelia." Ucap Lady lainnya.

Clay menatap lady lady bangsawan itu dengan malas. Bangsawan baginya adalah topeng tertebal. Di depan lain, di belakang lain.

"Bagaimana dengan bakat anda Lady Valencia?" Tanya Seorang lady pada Clay yang sedari tadi hanya asik meminum teh nya itu.

"Ouh? Bakatku? Emmm?" Clay mencoba berfikir sejenak lalu ia berkata dengan santai.

"Aku dapat bernyanyi menggunakan bahasa inggris." Ucap Clay. Putri Jasmin langsung menatap Clay penuh kagum. Di Kekaisaran ini hanya beberapa orang saja yang bisa menggunakan bahasa inggris. Bagi Putri Jasmin Lady Valencia sangatlah hebat. Apa lagi bisa menyanyikan sebuah Lagu yang menggunakan bahasa inggris.

"Benarkah lady?" Tanya Jenny menatap Clay penuh kagum. Clay mengangguk antusias. Seketika jiwa sombongnya keluar.

"Wow, Anda sangat hebat lady Valencia." Puji Putri Jasmin. Clay tersenyum malu malu layaknya anak kudanil. Ia merasa tersanjung.

"Terimakasih, Tuan Putri. Anda sangat berlebihan." Ucap Clay mencoba mempertahankan keanggunannya.

Lady Zelzila, Lady dari Bangsawan Bergelar Baron menatap tangan Putri Jasmin dengan pandangan iijik. Tapi, tatapan itu tidak ia tunjukkan secara terang terangan. Mana mungkin ia berani. Mau terpenggal kepalanya? Tentu saja tidak! Mana ada orang yang tidak sayang dengan kepalanya sendiri? Cih! Aneh saja!